Ada berbagai macam alasan yang muncul ketika seseorang memutuskan berhenti bekerja. Antara pekerja lelaki yang menjadi tumpuan keluarga dan pekerja perempuan tentu alasannya pun berbeda.
Pekerja lelaki bisa jadi berhenti bekerja untuk mencari kesempatan bekerja di tempat lain atau mulai usaha baru. Sementara pekerja perempuan sering kali berhenti bekerja karena alasan keluarga, seperti ikut suami pindah ke kota lain atau mengurus anak di rumah.
Ada beberapa hal dalam bidang keuangan yang perlu dipersiapkan perempuan berkeluarga ketika memutuskan berhenti bekerja. Penghasilan keluarga tentu akan berkurang, dari dua sumber menjadi satu sumber saja.
Seiring dengan penurunan penghasilan, gaya hidup pun harus kembali disesuaikan.
Sebagian beban keuangan, seperti utang, juga harus disesuaikan dengan jumlah pendapatan keluarga yang berkurang tersebut. Pastikan rasio utang tetap sekitar 30 persen dari penghasilan keluarga. Ketika hanya ada satu sumber pendapatan, berarti hanya 30 persen dari penghasilan suami.
Seiring dengan penurunan penghasilan, gaya hidup pun harus kembali disesuaikan. Pengeluaran-pengeluaran yang tadinya dapat dicukupi dengan dua sumber penghasilan bisa jadi harus dikurangi karena hanya tinggal satu sumber penghasilan saja.
Dana darurat tampaknya harus ditingkatkan. Sumber penghasilan yang hilang satu membuat risiko menjadi semakin meningkat. Ketika suami istri bekerja, dalam keadaan darurat masih ada dua sumber penghasilan yang dapat menutupi kebutuhan mendadak.
Ketika sumber penghasilan hilang satu, memperbanyak dana darurat merupakan antisipasi yang baik untuk menghadapi kejadian tidak terduga. Setidaknya, milikilah dana darurat 6 kali pengeluaran bulanan keluarga.
Suami menjadi tumpuan satu-satunya di dalam keluarga. Pastikan perlindungannya mencukupi. Asuransi untuk melindungi pencari nafkah utama sebaiknya juga disesuaikan dengan keadaan yang berubah di dalam rumah tangga. Periksa kembali apakah uang pertanggungan suami sudah mencukupi.
Walau demikian, penurunan sumber penghasilan jangan sampai mengurangi minat berinvestasi. Perhitungan-perhitungan investasi tetap bisa dijalankan dengan penyesuaian karena berkurangnya sumber pendapatan.
Persiapan mental
Persiapan mental yang terkait dengan keuangan pun penting. Seorang ibu bekerja sudah terbiasa menerima uang dari hasil pekerjaannya. Sebagian dari uang itu mungkin dibelanjakan untuk keperluan pribadi, seperti membeli bedak, pakaian, atau sepatu.
Sumber pendapatan untuk membeli barang-barang ini akan hilang setelah tidak lagi bekerja. Siapkan mental untuk membatasi diri ketika hendak berbelanja keperluan pribadi. Juga ketika harus meminta kepada suami untuk sekadar membeli bedak.
Ketika hanya ada satu sumber penghasilan, bicarakan bagaimana pengelolaannya. Bagaimana dengan pengelolaan penghasilan suami, apakah seluruhnya dipegang istri atau sebagian dipegang suami. Perubahan-perubahan seperti ini harus dibicarakan bersama.
Ketika istri berhenti bekerja dari suatu perusahaan, tetaplah mencari peluang untuk mencari penghasilan sendiri. Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak peluang dapat dilakukan tanpa meninggalkan rumah, seperti berjualan secara daring. Kegiatan setelah berhenti bekerja juga dapat mengurangi stres yang mungkin timbul setelah berhenti bekerja.
Walaupun secara ekonomis ada kekurangan ketika istri memutuskan berhenti bekerja, di sisi lain ada positifnya. Ikatan keluarga menjadi semakin erat karena istri berada di rumah. Rencana-rencana keluarga lainnya, seperti memiliki anak lagi, juga dapat tercapai.
Yang penting, perlu ada penyesuaian keuangan dan mental ketika istri memutuskan berhenti bekerja.