logo Kompas.id
OpiniTempat Terakhir di Bumi
Iklan

Tempat Terakhir di Bumi

Oleh
Suhardi Suryadi
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XFBm_huBnuwkPoyfGb9tAio3u3E=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F65815420.jpg
TOTO S

Setelah tujuh tahun ditetapkan sebagai situs warisan dunia, hutan hujan tropis Sumatera masuk kategori merah atau terancam dicabut oleh UNESCO (Kompas, 17/5/2018). Padahal, penetapan hutan hujan tropis Sumatera yang mencakup Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan Selatan—membentang di tujuh provinsi itu—disebabkan nilai keanekaragaman hayatinya yang tinggi dan dibutuhkan untuk membantu pengaturan iklim bagi kehidupan dan kesejahteraan makhluk di Bumi.

Alasan pokok di balik ancaman pencabutan oleh UNESCO adalah intensitas pembangunan infrastruktur jalan, perluasan kawasan pertanian/perkebunan, perambahan hutan, hingga perburuan terhadap hewan (satwa liar) di kawasan ini. Sekalipun merupakan satwa endemik dan dilindungi, gajah, harimau, orangutan, dan badak selalu dianggap sebagai hama bagi kehidupan manusia. Semua ini adalah cerminan dari lemahnya tanggung jawab pemerintah dan para pihak dalam melindungi ketiga kawasan taman nasional sebagai jantung bagi kelangsungan kehidupan semua makhluk bumi di hutan tropis Sumatera.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000