logo Kompas.id
OpiniTeori Rekayasa
Iklan

Teori Rekayasa

Oleh
Azyumardi Azra
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OiGo4bvJhpLXZNjyFHpFTvrZIPo=/1024x1022/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F520911_getattachment1dff945e-fd60-4d94-84e4-79702d0da6cc512313.jpg
ABK

ABK

Penulis yang mengkaji fenomena ekstremisme, radikalisme, dan terorisme di Indonesia, Timur Tengah, dan Asia Selatan, khususnya sejak terjadi bom bunuh diri Bali I (12 Oktober 2002), perlu menegaskan, ”teori rekayasa” yang tumpang-tindih dengan ”teori konspirasi” jelas absurd dan tidak masuk akal. Meski begitu, cukup banyak yang memegang absurditas ini.

Dengan akal sehat dan nuchter, sulit bisa dipercaya Polri atau pemerintah melakukan ”rekayasa” atau ”konspirasi” dengan mengorbankan banyak warga dan mengancam keutuhan negara-bangsa. Dalam era keterbukaan sejak masa reformasi 20 tahun silam, hampir tak ada yang bisa disembunyikan Polri, pemerintah, atau instansi mana pun. Mispersepsi dan prasangka jelek (suuzan) semacam itu tak hanya ada di kalangan warga awam, tetapi juga orang terpelajar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000