logo Kompas.id
OpiniAntroposentrisme Beragama
Iklan

Antroposentrisme Beragama

Oleh
Masdar Hilmy
· 5 menit baca

Serangkaian teror bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo serta kekerasan sejumlah napi terorisme di rutan Mako Brimob menjelang Ramadhan lalu merepresentasikan profil keberagamaan yang teosentris, sekaligus mengabaikan dimensi antroposentrisme beragama.

Imajinasi (demi) Tuhan di balik motif para pelaku tindak kekerasan menyebabkan manusia sebagai subyek beragama beserta nilai-nilai kemanusiaan bukan saja tereduksi, melainkan juga tidak bermakna dalam beragama. Meski demikian, antroposentrisme beragama dalam konteks ini harus dibedakan dengan konsep antroposentrisme dalam konteks teologi lingkungan (konsep eko-teologi).

https://cdn-assetd.kompas.id/rO1xP6_ho16OADiKiHQMITur_F4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F20180601_ENGLISH-PANCASILA_B_web.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Umat lintas agama berkeliling ke dalam Gereja Katedral, Jakarta, saat kumpul menjelang buka bersama lintas agama dengan tema Menguatkan Toleransi, Persaudaraan, dan Solidaritas Kemanusiaan, Jumat (1/6/2018). Berkumpulnya umat lintas agama di saat Hari Lahir Pancasila ini menjadi salah satu bentuk nyata kuatnya kebersamaan lintas iman yang penting menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000