Misi penyelamatan 12 anak dan satu pelatih di Goa Tham Luang, Thailand, menyedot perhatian dunia. Sebagian telah berhasil dievakuasi.
Butuh waktu 10 hari untuk menetapkan lokasi terperangkapnya 12 anak dan pelatih klub sepak bola Wild Boar di Goa Tham Luang. Setelah itu, dibutuhkan waktu sekitar satu pekan untuk menentukan cara terbaik mengevakuasi mereka.
Setelah mendengarkan masukan dari para ahli soal goa dan penyelamatan, juga masukan dari para penyelam kelas dunia, akhirnya tim penyelamat memutuskan untuk mengevakuasi anak-anak itu dengan cara menyelam. Minggu, 8 Juli 2018, menjadi hari-H untuk melaksanakan evakuasi.
Ini adalah penyelamatan yang sangat sulit, berbahaya, dan berisiko tinggi. Untuk keluar dari goa, setiap anak harus menyelam selama beberapa jam di air yang pekat karena bercampur lumpur, melewati lorong-lorong goa yang sempit dan simpangan (junction) yang berbahaya. Anak-anak ini belum pernah menggunakan alat selam dan sebagian bahkan tidak bisa berenang. Secara mental dan fisik mereka juga mengalami kelelahan karena sudah terperangkap di dalam goa selama 15 hari.
Selama beberapa hari anak-anak ini diajari terlebih dulu teknik dasar menyelam. Ketika proses evakuasi berlangsung, setiap anak didampingi oleh dua penyelam, dipandu tali serta dibantu alat penerangan. Anak-anak ini mengenakan masker yang menutup seluruh wajah sehingga memudahkan untuk bernapas.
Oleh karena itu, ketika empat anak berhasil dievakuasi pada Minggu malam, disusul empat anak lagi pada Senin malam, warga Thailand dan warga dunia menyambut dengan sukacita. Insiden ini secara tak langsung telah merekatkan solidaritas warga Thailand dari berbagai latar belakang sosial dan politik. Kini, semua warga mendukung sepenuh hati misi penyelamatan yang dilakukan pemerintah.
Saat ini masih ada empat anak dan satu pelatih yang menunggu untuk dievakuasi. Para penyelamat harus berpacu dengan waktu karena sejak Senin dan empat hari ke depan kawasan sekitar goa akan kembali disapu hujan lebat sehingga goa akan cepat dipenuhi air lagi. Sampai Minggu, sedikitnya 100 juta liter air dari dalam goa telah berhasil dipompa keluar.
Sampai sekarang, pemerintah masih merahasiakan nama anak-anak yang telah berhasil dievakuasi. Para orangtua juga belum diizinkan menjenguk anak-anak mereka di rumah sakit. Para orangtua sudah diberi tahu bahwa anak-anak yang kondisinya paling kuatlah yang lebih dulu diselamatkan. Seluruh negeri berdoa untuk kesuksesan misi penyelamatan ini.