logo Kompas.id
OpiniDi Balik Angka Kemiskinan
Iklan

Di Balik Angka Kemiskinan

Oleh
Anwar Abbas
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LKXoL0qXaRm8tiZbL3cGihjuJCY=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F20180724kelaparan-maluku2.jpg
DOKUMENTASI BPBD MALUKU TENGAH

Kondisi warga komunitas adat terpencil Mause Ane di Desa Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timu Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Kelaparan selama 14 hari terakhir menyebabkan tiga orang meninggal.

Juli 2017, Presiden Joko Widodo sempat gusar ketika Badan Pusat Statistik merilis data jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2017 yang mencapai 27,77 juta orang. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan periode September 2016 yang ”hanya” 27,76 juta orang. Kegusaran Presiden diakibatkan karena kenaikan jumlah penduduk miskin tersebut disinyalir sebagai akibat keterlambatan penyaluran beras sejahtera kepada rumah tangga sasaran.

Benar saja, setelahnya pemerintah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin menjadi 26,58 juta orang pada September 2017, dan menjadi 25,95 juta orang pada Maret 2018. Secara persentase, angka kemiskinan Indonesia berhasil menembus satu digit, yakni di angka 9,82 persen. Salah satu faktor yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai penyebab menurunnya angka kemiskinan tersebut adalah Program Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) pada triwulan I tersalurkan sesuai jadwal. Berdasarkan data Bulog, realisasi distribusi rastra pada Januari 2018 sebesar 99,65 persen, pada Februari 2018 sebesar 99,66 persen, dan pada Maret 2018 sebesar 99,62 persen.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000