logo Kompas.id
OpiniRamai-ramai Perkuat Rupiah
Iklan

Ramai-ramai Perkuat Rupiah

Oleh
Siswono Yudo Husodo
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/I8fxu-oDe5Mbn7SsopYEU8CbJFM=/1024x1085/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F68646891.jpg

Bukti-bukti empirik menunjukkan, negara yang jaya di bidang ekonomi dan lebih mampu menegaskan kedaulatan ekonominya serta memiliki peran signifikan dalam perekonomian dunia memiliki cadangan devisa yang besar.

Kemampuan kita meningkatkan surplus transaksi berjalan menjadi kunci menjaga stabilitas ekonomi nasional. Pelemahan rupiah akhir-akhir ini menyentakkan semua pihak tentang perlunya negara memperbesar penerimaan devisa. Sebagai praktisi bisnis sejak 1966, juga eksportir plywood, laminating, dan barcore, penulis mengikuti dari dekat perkembangan nilai rupiah yang terus merosot seiring waktu. Di awal kemerdekaan (November 1949), 1 dollar AS nilainya Rp 3,80, menjadi Rp 90,00 pada Desember 1958. Lalu muncul kebijakan drastis berupa sanering pada 24 Agustus 1959 yang memotong nilai uang menjadi tinggal 10 persen dari nilai awal. Pada Agustus 1965, dollar menjadi Rp 2.295 dan Rp 4.995 pada November 1965 (merosot 100 persen lebih hanya dalam tiga bulan).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000