logo Kompas.id
OpiniPerjalanan Puisi Naratif
Iklan

Perjalanan Puisi Naratif

Oleh
Maman S Mahayana
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/N-SGp4zH5tKpghDM-ggYltR5npw=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F465064_getattachment6ade6d99-226f-4758-9334-1c2817f15c35456449.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin Rembang KH Mustofa Bisri atau Gus Mus dan aktor Slamet Rahardjo membaca puisi karya penyair-penyair Palestina saat acara Doa Untuk Palestina di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Mazuki, Jakarta, Kamis (24/8/2017). Acara ini untuk memperingati kemerdekaan RI sekaligus mengingatkan ada masalah kemanusiaan di Palestina.

Ada banyak cerita tentang tradisi puisi kita. Konon, sumbernya dari Eropa, khususnya Belanda. Muhammad Yamin memperkenalkan soneta. Ia lalu dianggap yang mengawali tradisi puisi Indonesia (modern). Sutan Takdir Alisjahbana (STA, 1946) menyebutnya puisi baru untuk membedakannya dengan puisi lama. Garis pemisahnya terjadi pada abad ke-20. Bagi STA, sebelum abad itu, puisi lama sebagai pancaran masyarakat lama, zaman jahiliah, pra-Indonesia. Selepas tahun 1900, bergeraklah puisi (baru) Indonesia. Gagasan itulah yang membentuk dikotomi puisi lama-baru, tradisional-modern. Buku yang disusun Sapardi Djoko Damono (2003), Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan, mewartakan lain. Ia menguak sejumlah puisi abad ke-19.

Sapardi juga tidak menafikan kuatnya pengaruh Barat, ”…yang menyebabkan para penulis puisi kita mempertimbangkan cara penulisan baru”, meski juga jejak pantun dan syair tidak dapat dihilangkan. Jika A Teeuw (1967, 1980) dan pengamat sastra lain mengabaikan khazanah sastra di surat kabar dan majalah, Sapardi justru memanfaatkannya sebagai sumber data. Maka, terbentanglah benang merah perjalanan perpuisian Indonesia.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000