Upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbuah. Ekonomi triwulan II-2018 tumbuh 5,27 persen melalui kenaikan konsumsi rumah tangga.
Pertumbuhan triwulan II membaik dibandingkan dengan triwulan I-2018 sebesar 5,06 persen. Bila dibandingkan dengan triwulan I-2016 (5,21 persen) dan triwulan I-2017 (5,01) pertumbuhan triwulan I-2018 jauh lebih baik.
Kita tentu gembira dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut. Hal ini penting untuk mengejar target pemerintah, yaitu pertumbuhan 5,2 persen tahun ini.
Pada sisi lain, kita juga diingatkan bahwa ekonomi selain bertumbuh juga harus berkualitas. Pertumbuhan kali ini menurut data Badan Pusat Statistik lebih didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Sumber pertumbuhan pada triwulan lalu tersebut masih bertumpu pada bantuan sosial dan tunjangan hari raya yang diberikan dunia usaha kepada karyawan maupun oleh pemerintah kepada aparatur sipil negara dan pensiunan, serta penyelenggaraan pilkada di 171 daerah pada 27 Juni lalu.
Kita berharap pertumbuhan ekonomi dapat terus berlanjut, terutama pada saat menghadapi ketidakpastian perekonomian global yang diprediksi masih akan terus berlanjut hingga tahun mendatang. Kenaikan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2018 memperlihatkan bahwa stimulan ekonomi yang tepat dapat membawa hasil yang diharapkan.
Meski demikian, stimulan seperti THR bersifat musiman sehingga untuk mendorong ekonomi pada sisa tahun ini harus ada sumber pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. Kita menginginkan pertumbuhan ekonomi dapat berkelanjutan dan lebih berkualitas. Berkualitas dalam hal ini adalah kenaikan konsumsi rumah tangga seyogianya bukan semata-mata disebabkan suntikan dana langsung ke rumah tangga oleh pemerintah, melainkan dari tumbuhnya kekuatan ekonomi masyarakat.
Untuk mendapatkan pertumbuhan berkelanjutan harus tercipta lebih banyak lapangan kerja berkualitas. Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menurunkan ketimpangan, antara lain melalui penyaluran dana desa.
Data memperlihatkan kedalaman dan keparahan kemiskinan di desa lebih besar dibandingkan dengan kota. Tetapi, desa juga memiliki banyak potensi menjadi sumber pertumbuhan bila dikelola secara tepat. Banyak cerita sukses tentang desa yang mampu mengembangkan sumber daya alam, pertanian, maupun kreativitas warganya.
Pemerintah juga ingin secepatnya meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan domestik ke tujuan wisata dalam negeri, meningkatkan ekspor, dan mengurangi impor barang konsumsi untuk mengurangi defisit neraca berjalan, serta meningkatkan produksi pangan untuk menjaga inflasi dan menurunkan jumlah orang miskin.
Bila semua dapat dikoordinasikan, kita bisa berharap pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara berkelanjutan dan berkualitas.