logo Kompas.id
OpiniCacat Inpres Beras
Iklan

Cacat Inpres Beras

Oleh
Mochammad Maksum Machfoedz
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jUcCaFGBzBQ0Y2qUTsxffazukwA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180214_PRI_IMPOR-BERAS-BULOG_TMB.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Aktivitas bongkar beras impor asal Vietnam yang sudah diberi label Bulog dari kapal Singapore Bulker di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/2/2018).

Rekor beras sebagai komoditas politis tak pernah terkalahkan. Kisruh pangan mutakhir, naiknya harga telur, beberapa minggu saja selesai.  Begitu pun cabai, kedelai, bawang, dan lain-lain, ketika krisis, seminggu rampung. Konflik perdagangan yang sedang diperkarakan AS, dengan ancaman denda WTO atas Indonesia Rp 5 triliun, pasti juga segera selesai. Tak demikian dengan perberasan yang produsennya puluhan juta petani dan konsumennya seluruh penduduk.

Kisruh tata niaga beras senantiasa muncul-tenggelam tiada akhir. Penyelesainnya pun tak mudah dan acap kali terjebak aneka sesat pikir (logical fallacy). Bulog tak pernah sukses. Rancangannya, tentu proteksi harga gabah pro kesejahteraan petani dan pengendalian harga beras untuk menjaga daya beli konsumen. Harga gabah harus mahal dan beras harus murah: dengan aneka rekayasa yang tak pernah efektif.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000