Kantor kami mulai tahun ini mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala. Program ini tentu didukung oleh para karyawan karena kami mendapat kesempatan menjalani pemeriksaan kesehatan dengan dukungan biaya perusahaan. Namun, yang menjadi masalah adalah apakah pemeriksaan yang akan dilakukan itu memberi manfaat maksimal bagi kami. Pada tahap pertama, perusahaan memprioritaskan pemeriksaan kesehatan untuk karyawan yang berumur 40 sampai 64 tahun karena di perusahaan kami pada jenjang jabatan tertentu karyawan boleh bekerja sampai umur 64 tahun.
Saya sekarang berumur 50 tahun. Pada umumnya saya merasa sehat, kecuali asam urat saya tinggi dan sering menimbulkan gejala nyeri pada ibu jari kaki kanan saya. Tekanan darah saya baik, berat badan saya 80 kilogram dengan tinggi 172 sentimeter. Ayah saya penderita diabetes, tetapi pemeriksaan gula darah saya dua tahun yang lalu normal. Istri saya berumur 45 tahun dan dia bekerja satu perusahaan dengan saya, tetapi di kantor yang berbeda.
Sekiranya kami ingin menjalani pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan apa saja yang bermanfaat untuk screening atau deteksi dini penyakit? Teman saya setiap tahun melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap, termasuk pertanda kanker, sehingga menghabiskan biaya lebih Rp 5 juta. Apakah kami juga perlu melakukan pemeriksaan selengkap itu? Apakah pemeriksaan berkala itu cukup laboratorium saja ataukah harus didahului pemeriksaan fisik?
Selain menunggu pemeriksaan berkala, apa yang dapat kami lakukan untuk pemeriksaan sendiri di rumah? Alat kesehatan apa yang kami perlukan selain timbangan berat badan dan tekanan darah? Apakah hasil alat pemeriksaan laboratorium mandiri dapat dipercaya? Saya mempunyai alat untuk pemeriksaan kolesterol, tetapi hasilnya sering berbeda dengan pemeriksaan di laboratorium sehingga saya ragu menggunakannya. Terima kasih atas penjelasan dokter.
M di J
Setiap orang perlu memelihara kesehatan dengan baik. Untuk memelihara kesehatan, kepedulian terhadap gaya hidup sehat harus ditingkatkan dan jika ada masalah kesehatan, segera berkonsultasi dengan dokter. Meski merasa sehat, kita masih perlu berkonsultasi kepada dokter. Kita sering tak menyadari berat badan kita sudah berlebih atau kadar lemak kita tinggi.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala bermanfaat terutama bagi kelompok yang berisiko terkena penyakit kronik, kelompok yang berusia di atas 40 tahun. Pemeriksaan kesehatan berkala dapat dilakukan sendiri dan pemeriksaannya disesuaikan dengan keadaan kesehatan yang bersangkutan. Namun, sering juga pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan secara berkelompok, dilakukan dalam serangkaian pemeriksaan fisik, laboratorium, radiologi, dan lainnya, dalam satu paket pemeriksaan. Baik pemeriksaan kesehatan berkala mandiri maupun berkelompok bermanfaat. Hanya, jika telah mengalami pemeriksaan berkala berkelompok, mungkin perlu pemeriksaan tambahan sesuai dengan keadaan kesehatan yang bersangkutan.
Beberapa pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala
Melalui pemeriksaan tinggi dan berat badan dapat dihitung nilai BMI (body mass index) untuk menilai apakah berat badan kita normal, berlebih, atau kurang. Jadi, perubahan berat badan dapat dipantau, kenaikan teringan sudah diketahui. Sering kali seseorang baru sadar ketika berat badannya sudah amat naik dan sulit menurunkan kembali ke berat badan normal. Kita perlu berupaya untuk mencapai berat badan normal. Sekiranya berat badan sudah termasuk berlebih, kita diingatkan untuk mengatur makanan, berolahraga, serta mengurangi konsumsi gula dan garam.
2. Tekanan darah
Tekanan darah sebaiknya sering diukur, sedikitnya bagi yang tekanan darahnya normal setahun sekali. Jika tekanan darah tinggi, pemeriksaan sesuai dengan anjuran dokter. Tekanan darah yang melebihi 140/90 dianggap tinggi. Namun, pemeriksaan darah satu kali tidak menyatakan seseorang menderita darah tinggi. Tekanan darah harus diukur pada pasien yang sudah dalam keadaan istirahat. Jika tekanan darah setelah diulang tiga kali masih tetap tinggi, baru dinyatakan hipertensi. Terapi hipertensi mencakup terapi nonfarmakologis, seperti penurunan berat badan menjadi normal, pengaturan makan, pembatasan garam, serta olahraga. Jika tak berhasil, ditambah terapi farmakologis (obat darah tinggi).
3. Pemeriksaan mata
Pemeriksaan mata diperlukan meski penderita merasa sehat untuk mendeteksi gangguan penglihatan dan tekanan bola mata. Pada beberapa penyakit kronik, seperti diabetes melitus dan hipertensi, juga perlu dilakukan pemeriksaan mata untuk mendeteksi apakah ada komplikasi pada mata.
4. Pemeriksaan pendengaran
Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui gangguan pendengaran serta kelainan lain pada telinga. Mereka yang bekerja di daerah bising dalam waktu lama dapat mengalami penurunan fungsi pendengaran.
5. Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti rontgen dada, rekaman jantung, treadmill, atau echocardiogram. Pemeriksaan fisik tidak hanya terbatas pada pemeriksaan jantung dan paru, tetapi meliputi seluruh tubuh, mulai dari kepala sampai kaki.
6. Pemeriksaan gigi
Pada keadaan sehat dianjurkan berkonsultasi kepada dokter gigi setahun dua kali. Kebiasaan kita hanya ke dokter gigi pada keadaan gigi sakit harus diubah sehingga kelainan gigi dan mulut dapat dideteksi secara dini.
7. ”Screening” kanker
Screening yang dianjurkan adalah untuk kanker payudara, kanker serviks, kanker prostat, kanker kolon (usus besar), kanker paru, kanker kulit, dan kanker testis. Screening dilakukan secara khusus untuk tiap jenis kanker, dapat melalui pemeriksaan fisik, colok dubur, foto rontgen, pap smear, pemeriksaan laboratorium, ataupun kolonoskopi.
8. Pemeriksaan osteoporosis
Mereka yang tanpa keluhan dianjurkan melakukan pemeriksaan ini pada umur 50 tahun. Faktor risiko osteoporosis di antaranya merokok, minum alkohol, serta menggunakan obat-obat tertentu (misalnya steroid).
9. Lemak
Apabila sebelumnya pemeriksaan kolesterol dan trigliserida normal, tak perlu terlalu sering diulang. Namun, jika ada risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke, pemeriksaan lemak perlu dilakukan. Jika abnormal, pemantauannya sesuai dengan anjuran dokter. Jika melakukan pemeriksaan kadar lemak sendiri, ikuti petunjuk petugas laboratorium karena untuk pemeriksaan ini pasien harus berpuasa.
10. Diabetes melitus
Disarankan bagi yang mempunyai keluarga dengan diabetes atau mereka yang sudah berumur di atas 45 tahun. Pemeriksaan diabetes ini juga perlu bagi mereka yang berat badannya berlebih, mengalami gangguan ginjal, dan hipertensi.
11. Pemeriksaan kesehatan jiwa
Secara sederhana pada pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa untuk mendeteksi adanya depresi, ansietas, dan kelainan jiwa lain. Faktor psikososial seseorang besar pengaruhnya terhadap kesehatan fisik.
Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang yang artinya membantu dokter untuk menilai kesehatan seseorang. Pemeriksaan penunjang mempunyai arti jika sebelumnya dilakukan anamnesis penyakit serta pemeriksaan fisik. Agak sulit menilai pemeriksaan laboratorium saja tanpa riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
Selain timbangan berat badan, ada baiknya juga di rumah tersedia alat pemeriksaan laboratorium sederhana yang dapat digunakan mandiri. Namun, perlu dipahami mengenai persiapan pemeriksaan, cara pemeriksaan yang benar, serta interpretasi hasilnya. Selain itu, semua alat laboratorium memerlukan kalibrasi untuk menilai akurasi hasil pemeriksaan. Jika hasil pemeriksaan berbeda jauh dengan hasil pemeriksaan laboratorium biasa, alat tersebut perlu dikalibrasi lagi.