logo Kompas.id
OpiniBahaya Penyakit Campak
Iklan

Bahaya Penyakit Campak

Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dihxKtAuVZMMUtSAwumKpvk9lGY=/1024x1181/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2FSamsuridjal-Djauzi.jpg

Anak laki-laki saya yang berumur 7 tahun, kelas dua sekolah dasar, baru saja terserang penyakit campak. Di kelasnya ada tiga orang yang juga menderita campak. Setelah istirahat di rumah sekitar 7 hari, sekarang dia sudah baik. Saya sewaktu kecil pernah juga tertular penyakit campak. Waktu itu penyakit campak sering mengenai anak-anak dan dianggap merupakan penyakit yang biasa saja. Demam tinggi, ruam seluruh badan, kemudian biasanya sembuh. Dulu, penderita, selain perlu istirahat, juga harus minum banyak, bahkan ibu saya menyuruh saya minum air kelapa.

Anak saya semula juga menunjukkan gejala yang biasa, demam tinggi, mata merah, serta timbul ruam di seluruh tubuh. Namun, yang agak mengkhawatirkan saya adalah timbul batuk-batuk yang cukup keras sehingga saya membawanya ke dokter. Menurut dokter, anak saya memang menderita penyakit campak, tetapi disertai komplikasi pneumonia. Anak saya masih boleh berobat jalan, tetapi perlu dikontrol secara ketat agar dokter dapat memantau apakah pneumonianya membaik atau menjadi lebih parah. Untunglah, antibiotik yang dipilih dokter untuk anak saya bekerja baik sehingga pneumonianya dinyatakan sembuh.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000