logo Kompas.id
OpiniPelajaran dari Demografi Masa ...
Iklan

Pelajaran dari Demografi Masa Kolonial

Oleh
Jousairi Hasbullah
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PBn0uDodYKAYp0VQlS3sFWanx84=/1024x580/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F11%2F20171114DD15-1.jpg
KOMPAS/PRADIPTA PANDU MUSTIKA

Dalam rangka mempersiapkan sensus penduduk 2020, BPS menggelar acara Seminar Internasional Persiapan Sensus Penduduk 2020 di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (14/11/2017). Acara tersebut menghadirkan perwakilan dari BPS, Kemendagri, Guru Besar Ekonomi, dan Perwakilan Biro Statistik dari luar negeri.

Hasil Sensus Penduduk 1930, di masa kolonial, memberi banyak pelajaran. Betapa bangsa yang besar, tetapi dengan mudah dikuasai oleh bangsa kecil. Terlepas dari pemberontakan yang heroik di beberapa tempat, secara umum anak-anak bangsa ini, dari perspektif demografis, ”dengan gembira” mendukung penjajah. Mengapa hal ini terjadi?

Pelajaran sejarah selama ini tidak pernah menyajikan data bagaimana distribusi dan komposisi demografis penduduk penjajah di tanah jajahan dan apa maknanya. Bidang keilmuan sejarawan memang bukan mengandalkan data kuantitatif. Sebaliknya, bagi statistisi, data kuantitatif sangat menarik, misalnya dalam menelaah laporan yang terhimpun dalam ”Volkstelling: Overzicht Voor Nederlandsch-Indie” 1930. Publikasi statistik ini memperlihatkan tidak saja sekadar angka penduduk, tetapi juga mentalitas kita sebagai bangsa yang lemah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000