Dalam pengelolaan keuangan, masih banyak rumah tangga yang hanya mengenal tabungan untuk kegiatan operasional. Cirinya, penghasilan ataupun gaji dikirimkan ke rekening tersebut, kemudian dana digunakan untuk membayar berbagai keperluan biaya hidup bulanan hingga cicilan. Namun, dalam pengelolaan keuangan sebaiknya sebuah rumah tangga memiliki tiga pundi tabungan yang difungsikan untuk keperluan yang berbeda-beda. Dengan demikian, antisipasi berbagai keperluan dapat dipenuhi dengan baik.
Pertama, pundi untuk kebutuhan saat ini dan bersifat segera. Saya kerap menyebut hal ini dengan ”rekening living”. Selain simpanan untuk berjaga-jaga, Anda tetap harus menyimpan uang untuk kebutuhan bulan ini. Setiap mendapatkan penghasilan bulanan, urusan bayar tagihan maupun belanja di pasar tentu tidak dilakukan dalam waktu bersamaan. Saya sarankan saldo untuk rekening tabungan ini disesuaikan dengan anggaran belanja bulanan. Pilihan yang bijaksana adalah menyimpan di tabungan biasa dengan fasilitas kartu ATM dan kartu debit.
Selain itu, setiap orang wajib punya simpanan untuk urusan jaga-jaga yang biasa disebut dana darurat.
Fungsinya ada dua, yaitu untuk kebutuhan tak terduga dan untuk dana cadangan investasi. Dalam hal untuk membayar kebutuhan mendadak yang bersifat insidental, seperti biaya rumah sakit, ban mobil pecah, kulkas rusak, dan genteng bocor. Adapun sebagai dana talangan saat nilai investasi mungkin sedang merosot, padahal dana investasi perlu dicairkan karena akan digunakan dalam waktu dekat.
Dengan karakteristik yang sangat tidak terduga tersebut, dana darurat sebaiknya disimpan dalam bentuk tabungan dengan nilai minimal tiga kali pengeluaran rutin bulanan.
Kedua, pundi untuk kebutuhan satu hingga tiga tahun ke depan. Saya kerap menyebut hal ini dengan ”rekening saving”. Bisa jadi Anda ingin liburan ke Bali, sedang merencanakan pesta pernikahan, atau membuat dana pendidikan masuk SD untuk si kecil. Apa pun itu, apabila jangka waktu yang dituju berkisar antara 6 bulan, 1 tahun, dan 3 tahun, sebaiknya penempatan dana di tabungan yang tidak berisiko tinggi. Berikut ini adalah contoh jenis tabungan yang dapat digunakan.
Deposito adalah jenis tabungan yang baik dalam memberikan arus kas berkala. Hasil bunga dari deposito kerap dijadikan tambahan penghasilan bagi pemilik rekening. Namun, deposito juga sangat sesuai sebagai tempat penampungan dana dari penghasilan, seperti bonus dan tunjangan yang mungkin baru akan digunakan tahun depan.
Berikutnya adalah tabungan berjangka. Tabungan berjangka adalah tabungan biasa yang mengharuskan Anda berkomitmen menyetor dana dengan nominal tertentu dalam jangka mulai dari 6 bulan hingga 5 tahun ini. Hal ini menjadikan tabungan berjangka sangat sesuai untuk tujuan keuangan antara 1 tahun dan 3 tahun yang membantu meningkatnya kedisiplinan dalam menabung.
Pilihan lain adalah reksa dana pasar uang. Jika Anda masih belum paham apa itu reksa dana pasar uang, saya mencoba mengilustrasikan sebagai kongsian para penabung. Jika seorang nasabah datang ke bank dengan dana Rp 10 juta, kemungkinan besar tingkat suku bunga deposito yang diberikan adalah tingkat suku bunga standar di masa itu. Adapun jika nasabah tersebut bersama-sama dengan 100 orang nasabah lain menyetorkan dana hingga Rp 1 miliar, hampir dipastikan kelompok tersebut bisa bernegosiasi untuk mendapatkan tingkat suku bunga spesial. Kumpulan uang nasabah yang dikelola manajer investasi dan diinvestasikan ke produk-produk pasar uang tersebut yang menjadi reksa dana pasar uang.
Ketiga, pundi untuk kebutuhan gaya hidup seseorang. Saya kerap menyebut rekening ini sebagai ”rekening playing”. Setiap orang memiliki prioritas yang berbeda, misalkan ada yang menyukai belanja daring dan ada yang menyukai aktivitas hobi tertentu. Dalam hal ini, saya sarankan agar jenis tabungan yang digunakan adalah rekening dengan kartu debit yang memiliki program kesetiaan nasabah, contohnya program cashback dan program pengumpulan poin. Setiap bulan, dana dapat digunakan untuk keperluan yang bersifat keinginan. Apabila saldo yang disimpan sudah menipis, sebaiknya menunda pembelian hingga bulan depan.
Alokasi setiap bulan yang dapat diberikan dari penghasilan bulanan adalah 50 persen untuk ”rekening living”, 30 persen untuk ”rekening playing”, dan 20 persen untuk ”rekening saving”. Pembagian ini tidak kaku karena dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setiap rumah tangga. Namun, untuk dapat mengelola keuangan dengan baik sebaiknya menggunakan tiga pundi tabungan untuk keperluan yang berbeda. Live a beautiful life!