logo Kompas.id
OpiniVaksin Itu Bukan Makanan
Iklan

Vaksin Itu Bukan Makanan

Oleh
CA Nidom
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JvB2V0j83o1ykIDPN145QEt_y7s=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FIMG_20180720_111115_HDR.jpg
KOMPAS/FABIO COSTA

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aaron Rumainum, saat menunjukkan vaksin di Gedung Imunisasi Dok II, Kota Jayapura, Jumat (20/7/2018).

Dalam artikelnya (Kompas, 24/8/2018), Sampurno mengingatkan agar ke depan, MUI dalam memutuskan kehalalan vaksin, obat, atau apa pun yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak seyogianya tidak semata-mata merujuk pada dalil fikih, tetapi juga mengkaji perkembangan bioteknologi dan telaah ulama di banyak negara. Tulisan ini terkait dengan keluarnya Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 tentang kehalalan vaksin Measles-Rublle (MR).

Jika dicermati, fatwa MUI terhadap vaksin MR menggunakan pendekatan dlarurat syar’iyyah, bahwa vaksin boleh digunakan sampai tersedia vaksin yang diproduksi dari bahan halal.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000