logo Kompas.id
OpiniManusia dan Perang
Iklan

Manusia dan Perang

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/I1q8U3yY1NxMpjPGLAdmrGh2W-U=/1024x686/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2FIslamic-State_71334065_1539856917.jpg
AP PHOTO / HUSSEIN MALLA,

Pada Kamis ini, 27 Juli 2017, seorang pejuang Pasukan Demokrat Suriah yang didukung AS berjalan di depan sebuah bangunan yang rusak saat ia melintasi jalan di garis depan, di kota Raqqa, Suriah. Dengan kekalahan total dekat Negara Islam di medan perang, kelompok ekstrimis telah kembali ke apa yang sebelumnya adalah serangkaian penaklukan spektakuler pada tahun 2014 - sebuah jaringan teror bayangan yang menargetkan penduduk sipil yang rentan dan mengeksploitasi kelemahan negara untuk memicu perselisihan sektarian.

Perang, wabah penyakit, dan kelaparan dipahami umat manusia pada masa silam sebagai takdir. Kengerian yang ditimbulkan ketiganya sulit diterima akal.

Ilmuwan Yuval Noah Harari dalam Homo Deus menulis, korban akibat wabah penyakit, kelaparan, dan perang pada masa dahulu sangat besar. Pes membuat Eropa kehilangan populasi dalam jumlah banyak. Di Amerika, cacar membuat warga asli tewas hingga populasi mereka berkurang drastis. Kegagalan panen dan bencana alam pada masa silam juga bisa membuat lebih dari seperlima penduduk sebuah wilayah tewas kelaparan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000