logo Kompas.id
OpiniFenomena Meteotsunami
Iklan

Fenomena Meteotsunami

Oleh
Eko Yulianto
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vEcCgwSeqj0atHnXEZbQ8a4qO2c=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F74067669_1545587564.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terpantau dari udara pada Minggu (23/12/2018). Foto terekam dari pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik maskapai penerbangan Susi Air. Rangkaian erupsi sehari sebelumnya diduga menyebabkan longsor di laut yang memicu tsunami.

Kejadian tsunami 22 Desember 2018 di sekitar Selat Sunda mengejutkan banyak pihak. Tsunami yang sempat disangka sebagai terjangan gelombang tinggi ini terjadi tanpa pertanda. Tak ada gempa bumi yang mendahului dan tak ada perubahan signifikan dari aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terpantau. Air laut menerjang tiba-tiba.  Ratusan orang menjadi korban meninggal dan luka-luka karena tsunami ini melanda pantai-pantai tujuan wisata di Banten maupun Lampung.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga tsunami ini berkaitan dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan bulan purnama. Meski Gunung Anak Krakatau memang sedang aktif, selama ini guguran material letusannya lebih banyak jatuh di daratan tubuh Anak Krakatau dan sedikit sekali yang mencapai laut.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000