Buang Sampah Sembarangan
Membuang sampah sembarangan sudah jadi kebiasaan pada sebagian masyarakat di Indonesia. Dikatakan demikian karena memang sering terlihat banyak sekali warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya.
Terkadang tempat sampah sudah tersedia, tetapi mereka seolah tak melihatnya. Masyarakat yang membuang sampah sembarangan itu tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan status pekerjaan.
Kebiasaan membuang sampah dilakukan oleh masyarakat secara terang-terangan di depan umum tanpa rasa malu dan bersalah sedikit pun. Di sisi lain, mereka ketika melihat orang lain yang membuang sampah sembarangan tidak ada yang menegur, bahkan sama sekali tidak peduli. Ketakpedulian itu pula yang kemudian menjadikan aktivitas membuang sampah sembarang sulit dihentikan, lalu lambat laun jadi sebuah kebiasaan.
Pemerintah sebenarnya sudah sering memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesadaran agar tak membuang sampah sembarangan. Namun, entah mengapa, perilaku buruk itu makin menjadi-jadi. Sepertinya solusi yang tepat adalah pemerintah harus melakukan sosialisasi secara rutin.
Di sisi lain, masyarakat jangan asal menyalahkan pemerintah atas sampah yang menumpuk dan lingkungan yang tak bersih. Masyarakat harus belajar untuk tak lagi membuang sampah sembarangan, baik di lingkungan rumah, kantor, sekolah, maupun di sungai. Masyarakat harus memikirkan bagaimana menjaga lingkungan sekitar agar selalu apik, bersih, dan tertata. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama menjaga lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan lagi.
S Reifandy Saputra
Kramat, Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar, Jawa Tengah
Media dan Sekolah Ramah Anak
Selamat kepada Kompas yang telah meraih anugerah Media Ramah Anak 2018 dengan kategori media menginspirasi dan meraih piala dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta (Jumat, 7/12/2018).
Media ramah anak berhubungan erat dengan dunia pendidikan. Di zaman globalisasi saat ini, media sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Media ramah anak sangat penting karena kehidupan anak-anak saat ini harus menggunakan suatu media untuk pembelajaran, baik sebagai sumber informasi maupun referensi bahan ajar.
Media ramah anak berhubungan erat dengan sekolah ramah anak. Pada saat ini, anak-anak tidak cukup menerima pesan dari seorang guru/pendidik, tetapi juga membutuhkan media untuk pembelajaran. Bentuk media yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat pendidikannya antara lain televisi, radio, buku, koran, majalah, dan media daring.
Anak TK dan PAUD pun tidak cukup dengan alat permainan edukatif saja, tetapi perlu pembelajaran melalui media teknologi informasi untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif agar anak bisa mengikuti kegiatan dan zaman.
Sesuai Kurikulum 2013, pendidikan anak TK/PAUD harus melalui pembelajaran saintifik dengan pendekatan 5M: mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan. Untuk itu, banyak media dalam pelbagai bentuk diperlukan agar anak paham yang diterima sesuai konsep.
Hal ini untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dalam era globalisasi.
Marlupi
Patran, Sinduadi, Mlati,
Sleman, Yogyakarta