logo Kompas.id
OpiniBila KPK Trauma
Iklan

Bila KPK Trauma

Oleh
Dedi Haryadi
· 5 menit baca

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibesar- kan dalam buaian sengketa dan ancaman. Apa jadinya jika organisasi dibesarkan dalam kondisi seperti itu? Mungkinkah KPK trauma?

Boleh saja membayangkan KPK sebagai organisme. Gareth Morgan, ahli perilaku organisasi dan hubungan industrial,  dalam Images of Organization (1986) menamsilkan organisasi itu sebagai mesin, organisme, otak, budaya, sistem politik, penjara psikis, arus perubahan berkesinambungan, dan instrumen dominasi. Sebagai organisme, organisasi itu berhabitat, terbuka, dan bergaul dengan spesies lain, dan tak kalah penting punya siklus hidup: lahir, tumbuh kembang, lalu mati.

Dalam lingkungan ekologisnya lazim ada parasit, pemangsa, atau predator. Karena itu, eksistensinya dipengaruhi faktor eksternal. Komisaris Jenderal Susno Duadji (SD) yang pertama mengandaikan  KPK sebagai organisme, dengan menyebutnya sebagai cicak.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000