logo Kompas.id
OpiniWajah Kini Multikulturalisme...
Iklan

Wajah Kini Multikulturalisme Indonesia

Oleh
Valentino Lumowa
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FvKUAUJ03kt2ym0UvAblFGCuaMo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190103_MUDA_F_web_1546501407.jpg
KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Anak-anak muda dari berbagai latar belakang berkumpul dan berbuka puasa bersama di Vihara Dharma Jaya "Sin Tek Bio" Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (20/5/2018). Mereka terus merawat semangat toleransi dalam keberagaman di Indonesia.

Bagi penulis, minggu keempat bulan November merupakan minggu keberagaman. Pada tanggal 21-25 November 2018, penulis terlibat dalam sebuah lokakarya tentang kerukunan antarumat beragama di Bogor. Dalam lokakarya ini, keberagaman bukan hanya menjadi bahan diskusi. Beberapa kebetulan terungkap. Pada saat yang sama, Presiden Joko Widodo menghadiri silaturahmi bersama para ulama di Masjid Baitussalam, Istana Kepresidenan Bogor. Kompas melaporkan hajatan ini dengan tema ”Islam Hargai Perbedaan” (Kompas, 22 November 2018, hlm 15).

Esok harinya, Jumat 23 November 2018, seluruh kolom opini Kompas fokus pada tema senada: ”Rumah Kita Bersama”, ”Sungutan Radikalisme …”, dan ”Kekhalifahan Virtual…”. Semua ini penulis alami di Bogor. Dalam lokakarya itu, penulis menjelaskan cakupan ide multikulturalisme dengan interkulturalisme sebagai pelengkapnya. Alasan kemunculan konsep interkulturalisme adalah merebaknya sikap skeptis terhadap multikulturalisme sebagai garda terdepan penjaga kaum minoritas.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000