Delegasi Amerika Serikat datang ke Beijing, China, untuk menggelar pertemuan putaran ketiga dalam rangka mengakhiri perang dagang.
Tim dari AS telah tiba hari Senin untuk melakukan pertemuan pendahuluan guna mempersiapkan negosiasi pejabat tinggi negara itu dengan China yang dijadwalkan berlangsung Kamis besok dan berakhir Jumat. Pertemuan putaran ketiga yang bertujuan mencegah penerapan tarif impor ini dinanti oleh banyak kalangan di dunia. Ada harapan besar, pertemuan di Beijing menghasilkan kesepakatan yang dapat mengakhiri perang dagang.
Washington selama ini menuntut Beijing untuk menghapus praktik perdagangan yang tak adil, termasuk di dalamnya pencurian kekayaan intelektual dan hambatan bagi perusahaan asing di pasar China. Di tengah besarnya defisit perdagangan yang dialaminya, AS lalu menerapkan tarif impor atas produk impor asal China sebagai respons atas praktik perdagangan tidak adil yang dituduhkan oleh Gedung Putih dilakukan China.
Langkah Washington kemudian dibalas oleh Beijing. Situasi ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi global tertahan, apalagi China juga sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Beberapa waktu lalu, China mengumumkan pertumbuhannya pada 2018 adalah 6,6 persen, terendah sejak tahun 1990.
Di tengah kebuntuan perang dagang yang mencemaskan banyak kalangan selama 2018, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan bilateral di sela-sela konferensi puncak G-20 di Argentina pada 1 Desember. Mereka sepakat untuk sementara waktu melakukan ”gencatan senjata” di tengah perang dagang yang dilancarkan kedua negara.
Dalam pertemuan itu, Trump bersedia menangguhkan selama 90 hari rencana kenaikan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen atas berbagai produk China senilai 200 miliar dollar AS. Jika tak ada penangguhan, kenaikan dijadwalkan diterapkan 1 Januari 2019. Penangguhan akan berakhir pada 1 Maret 2019.
Setelah pertemuan Trump dan Xi di Argentina, kedua negara telah menggelar dua pertemuan di Beijing dan Washington. Putaran ketiga pembicaraan kembali dilakukan di Beijing, pekan ini. Kedua pihak mengejar target, yakni kesepakatan dicapai sebelum 1 Maret 2019.
Seperti diberitakan harian ini, Selasa (12/2/2019), menjelang putaran ketiga negosiasi, sejumlah bursa saham Asia menguat pada Senin (11/2). Kemarin, situasi positif berlanjut di Asia. Sebagian besar bursa pun menunjukkan kenaikan. Dikutip AFP, seorang analis senior mengakui para pejabat AS dan China puas atas kemajuan negosiasi yang telah dicapai.
Dunia menunggu bagaimana akhir negosiasi kedua negara. Kegagalan mencapai kesepakatan akan memberikan dampak yang tidak menggembirakan bagi negara-negara lain.