logo Kompas.id
OpiniPerasaan Menderita
Iklan

Perasaan Menderita

Oleh
Anggoro Budi Nugroho
· 4 menit baca

Istilah miseriae sensu dalam bahasa Latin berarti ’perasaan menderita’. Ungkapan ini menunjukkan sebuah perasaan akan sulitnya hidup. Ia selalu ada dalam setiap zaman, setiap rezim pemerintahan mana pun: harga-harga dianggap meningkat; mencari pekerjaan disebut-sebut makin sulit; pajak dirasa mencekik; dan orang terjebak pada melankoli romansa untuk kembali ke masa lalu, saat semuanya seolah dirasa masih menyenangkan, indah, serta mengundang untuk selalu kembali kepadanya.

Kenyataan ini bukanlah kebenaran. Seperti halnya perbedaan antara politik dan hukum: yang satu berlandaskan opini alternatif artifisial atas berbagai kenyataan yang ada, sementara yang lain berdasarkan atas bukti-bukti dan fakta, baik pidana maupun perdata. Namun, orang-orang dengan perasaan miseriae sensu tersebut selalu ada pada setiap zaman, tanpa berarti kesulitan obyektif yang dimaksud dalam kehidupan tersebut memang sungguh-sungguh ada dan lebih buruk dari era-era sebelumnya.

Tentu perasaan tersebut semu, menyesatkan, dan merusak suasana kebatinan bersama dengan menjauhkan kita dari kemajuan progresif yang sesungguhnya telah ada. Tak heran jika seorang sastrawan Perancis abad ke-19, penulis Les Miserables (Penderitaan-penderitaan), Victor Hugo, pernah berujar, ”nama dari penderitaan adalah manusia. Dan, ia melolong mengeluh pada semua musim.” Ia, manusia, pada hakikatnya adalah seorang subyek pengeluh.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000