logo Kompas.id
OpiniPublik Butuh Utang Negara
Iklan

Publik Butuh Utang Negara

Oleh
Budi Hikmat
· 4 menit baca

Perdebatan ihwal utang negara di ranah publik sejauh ini lebih banyak didominasi oleh politisi, akademisi, dan birokrasi. Mengingat bahwa ”utang seseorang merupakan aset bagi seseorang lainnya” (somebody debt is other people asset), maka untuk kajian yang lebih utuh perlu diperluas dengan melibatkan sudut pandang investor Surat Berharga Negara (SBN).

Untuk mengimbangi dominasi investor asing, pemerintah telah mengumumkan jadwal penerbitan SBN ritel selama tahun ini. Hingga akhir Januari 2019, posisi kepemilikan investor asing atas SBN mencapai Rp 910 triliun. Angka ini tertinggi sepanjang sejarah dan jauh melebihi kepemilikan perseorangan baik melalui reksa dana (Rp 120 triliun) maupun langsung (Rp 73 triliun). Jepang contoh di mana SBN paling banyak dimiliki investor domestik.

Inisiatif pemerintah ini semestinya disambut baik oleh publik domestik. Paling tidak ada dua alasan. Pertama, kenyataan demikian banyak masyarakat yang tergiur dan, lalu, terjebak dalam investasi bodong. Kedua, persepsi keliru terhadap utang negara sering kali merupakan ekspresi pengalaman traumatik berutang pada tataran pribadi yang diproyeksikan ke wilayah negara.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000