logo Kompas.id
OpiniBuku Vs Artikel Scopus
Iklan

Buku Vs Artikel Scopus

Oleh
Deddy Mulyana
· 5 menit baca

Artikel Surya Darma Hamonangan berjudul ”Jerumus Scopus” (Kompas, 11/3/2019) secara implisit mempertanyakan kredibilitas publikasi ilmiah di jurnal internasional terindeks Scopus (selanjutnya disebut artikel Scopus), yang selama ini menjadi acuan Kemristek dan Dikti. Menurut Hamonangan, perusahaan Elsivier dan Basis Data Scopus, yang dinaunginya selama ini ”jauh dari keterbukaan ilmiah dan keadilan sosial.”

Sejumlah akademisi kita yang skornya tinggi di Science and Technology Index (SINTA) Kemristek dan Dikti (yang dikalkulasi berdasarkan jumlah karya ilmiah yang diterbitkan dan sitasi yang dihitung oleh Google Scholar dan Scopus), ternyata menjadi manipulator Scopus, antara lain dengan menjadi calo Scopus, membuat artikel Scopus dengan me-”maklon”- kannya kepada orang lain dan melakukan sitasi karya sendiri secara berlebihan, sehingga akhirnya didaftarhitamkan oleh kementerian terkait serta diusir dari SINTA. Jika sebagian artikel Scopus itu ternyata tidak se-”bersih” dan se-”ilmiah” yang kita duga, lantas apakah kewajiban seorang doktor menulis artikel Scopus untuk menjadi profesor atau kewajiban seorang kandidat doktor untuk menulis artikel serupa agar lulus doktor masih relevan?

https://cdn-assetd.kompas.id/nynfi_FcmwiTMRAeIQrYpuCknWg=/1024x926/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F76814694_1553100274.jpg
Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000