logo Kompas.id
OpiniFaedah Elektoral Politik Agama
Iklan

Faedah Elektoral Politik Agama

Oleh
Saidiman Ahmad
· 6 menit baca

Barangkali tidak ada kelompok politik di Tanah Air yang tidak menggunakan isu agama menjelang Pemilihan Umum 2019. Dalam varian yang berbeda, semua faksi politik mengotori tangannya dengan kampanye sektarian ini.

Dimulai pada 2014, isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) diembuskan. Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) kala itu menjadi sasaran. Sampai hari ini, isu itu tidak pernah benar-benar hilang, malah terus direproduksi dalam medium yang berbeda-beda. Isu ini kemudian dipercanggih dengan disebarkannya asumsi tentang masuknya tenaga kerja asing, terutama dari China, yang melimpah, sampai menyentuh angka 10 juta orang. Kedekatan hubungan Indonesia dan China dianggap memiliki misi tertentu untuk membangkitkan kembali partai yang sudah lama mati: PKI.

Tentu saja semua ini adalah bohong belaka atau setidaknya tidak ditemukan fakta riil yang mendukung. Akumulasi dari semua berita bohong itu kemudian muncul dalam narasi bahwa orang- orang di dalam pemerintahan adalah kelompok yang anti-agama, dalam hal ini Islam. Jokowi dianggap bukan orang Islam atau setidaknya jauh dari Islam. Muncul pernyataan tentang adanya partai Allah dan partai setan. Narasi perang antara kebatilan dan kebenaran dibangun sedemikian rupa.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000