logo Kompas.id
OpiniPilpres 2019 dan Rivalitas...
Iklan

Pilpres 2019 dan Rivalitas Kelompok Islam

Oleh
Luthfi Assyaukanie
· 5 menit baca

Mengapa persaingan dua kubu capres-cawapres menjelang Pilpres 2019 begitu tajam? Bukankah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra, dua partai terbesar pengusung setiap capres, adalah partai nasionalis yang memiliki platform lebih kurang sama? Bukankah keduanya pernah bekerja sama pada Pemilu 2009 ketika Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengajak Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai cawapresnya?

Bukankah Jokowi dan Prabowo mewakili tokoh-tokoh nasionalis di mana keduanya pernah sangat dekat? Jangan lupa, Prabowo adalah salah satu tokoh pertama yang mencalonkan Jokowi sebagai Gubernur DKI. Mengapa keduanya yang sama-sama berlatar belakang sekuler-nasionalis seperti terperangkap dalam ketegangan rivalitas agama?

Satu hal yang tak banyak disadari orang adalah bahwa Pilpres 2019 (dan juga Pilpres 2014 sebelumnya) bukan hanya tentang Prabowo dan Jokowi. Namun, yang lebih penting lagi, ini ajang persaingan di antara dua kelompok besar Islam di Indonesia, kelompok tradisionalis dan kelompok modernis.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000