Surat Kepada Redaksi
Bulog dan Petani Nasionalis
Pengembalian peran Perum Bulog merupakan angin segar bagi petani. Bulog harus menjamin ketersediaan bahan pangan dengan harga murah di tingkat konsumen, menjamin produk petani terserap dengan harga standar di tingkat produsen, serta mengimpor hanya apabila pasokan petani tidak mencukupi.
Pengembalian peran Bulog, selain melaksanakan tiga tugas tersebut di atas, juga memberi kesempatan bagi petani mewujudkan nasionalisme. Petani menjadi percaya diri dan bersemangat karena ada jaminan.
Kalau tentara membela negara dengan alat perang, pada gilirannya petani membela negara dengan alat pertaniannya. Kapan lagi petani mempunyai kesempatan membela negara kalau tidak melalui tugas memproduksi bahan pangan bagi rakyat? Bagi mereka, berproduksi berarti mewujudkan nasionalisme mereka.
Kalau kita cermati, selama ini petani sebenarnya sangat cinta pada Tanah Air dan secara langsung ikut ambil bagian dalam bela negara. Mereka hanya menghendaki produk pertanian mereka dihargai secara wajar. Biaya produksi tidak tinggi sehingga masih ada sisa pendapatan untuk tabungan dan pendidikan anak.
Mereka juga tidak pernah menyelewengkan uang negara, apalagi menuntut hak untuk dimakamkan di Taman Pahlawan, padahal mereka juga membela negara. Mereka adalah TANI: Tentara Agraria Negara Indonesia.
A ASTANTA
Taman Mula Sakti, Kaliabang Tengah, Bekasi 17125
Kompas E-Paper
Mulai Juli 2019, saya berlangganan Kompas.id. Alangkah baiknya jika kolom-kolom berita di Kompase-paper dibuat agar bertaut ke laman berita dalam format teks/html di jendela baru.
Tidak nyaman jika seperti sekarang, harus ”zoom” beberapa kali waktu membaca berita atau berpindah kolom.
Ini berdasarkan pengalaman saya berlangganan The Washington Post digital, yang replika format cetaknya sama seperti e-paper Kompas.
Lukas Kurniawan
Pondok Pekayon Indah,
Bekasi 17148
Catatan Redaksi:
Terima kasih atas masukan Anda.
Wewenang Presiden
Zaman Orde Baru, susunan kabinet mutlak kewenangan presiden, tidak ada yang bisa mengintervensi. Maka, presiden leluasa memilih menteri yang membantu menjalankan roda pemerintahan.
Kewenangan presiden sesuai konstitusi. Para menteri dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh presiden. Dengan ketegasan ini, terbukti para menteri zaman Orba umumnya kompeten, loyal, berintegritas, dan bisa bekerja sama dengan presiden.
Banyak kritik terhadap Orba, tetapi ada juga sisi positifnya, seperti kewenangan presiden menyusun kabinet.
Yes Sugimo
Melatiwangi, Cilengkrang, Bandung, 40616
Standar Layanan
Pada 2 Juli 2019, kami menelepon dengan telepon rumah (Telkom). Ada suara yang menyatakan telepon tidak bisa digunakan karena belum bayar. Padahal, kami bayar via Kantor Pos Cinere, 13 Juni.
Kami melapor ke Plaza Fatmawati. Ternyata layanan pelanggan (CS) yang bertugas tidak dapat menyelesaikan masalah dan saya diminta ke Plaza Telkom Depok karena kami tinggal di Cinere.
Mencari Plaza Telkom Depok via internet, kami menemukan alamat surel customercare@telkom.co.id. Kami pun memilih mengirim surel. Tak ada tanggapan.
Lalu, kami ingat ada fasilitas telepon 147 dari Telkom, yang bisa membantu tanpa dibatasi lokasi pelanggan. Kami heran, mengapa CS di Plaza Fatmawati tak membantu kami via 147 saja? Apakah CS tidak diajari berinisiatif menyelesaikan masalah pelanggan?
Ketika saya akhirnya ke Plaza Depok sesuai dengan anjuran CS Plaza Fatmawati, jawaban sama saja: janji akan dibuka kontak teleponnya.
Lies Noor Hardjono
Jalan Tanimbar, Cinere Megapolitan, Depok