Hitung kekayaan Anda sekarang. Kemudian tentukan posisi Anda. Masuk kategori manakah Anda soal kepemilikan kekayaan di dunia? Apakah Anda masuk kelompok terkaya dunia menurut kategori Credit Suisse?
Oleh
Simon Saragih
·4 menit baca
Hitung kekayaan Anda sekarang. Kemudian tentukan posisi Anda. Masuk kategori manakah Anda soal kepemilikan kekayaan di dunia? Credit Suisse, sebuah bank global asal Swiss, mengurai distribusi kekayaan global lewat laporan yang diluncurkan pada Senin (21/10/2019).
Jika memiliki kekayaan bersih setara Rp 99,2 juta pada 2019, Anda akan masuk kelompok 50 persen terkaya dunia dari total 5,1 miliar penduduk dewasa dunia. Kekayaan bersih ini adalah aset dikurangi dengan utang.
Menurut Bank Dunia, pada 2017 penduduk dunia sebanyak 7,53 miliar jiwa. Soal kekayaan ini, Credit Suisse hanya merujuk pada 5,1 miliar penduduk dunia yang berusia dewasa, atau 20 tahun ke atas. Pada laporannya tahun 2018, disebutkan 64 persen penduduk dunia tergolong berusia dewasa.
Total kekayaan Rp 99,2 juta ini setara dengan 7.087 dollar AS jika kurs diasumsikan berada di level Rp 14.000 per dollar AS. Atau pemilik kekayaan Rp 99,2 juta ini masuk kelompok 2,55 miliar terkaya dunia, setengah dari penduduk dewasa dunia.
Untuk masuk ke jajaran 10 persen warga dewasa terkaya dunia, dengan jumlah sekitar 510 juta orang, Anda harus memiliki kekayaan bersih di atas Rp 1.532.020.000 (Rp 1,53 miliar).
Untuk bisa masuk lagi ke jejeran 1 persen warga dewasa terkaya dunia, Anda harus memiliki kekayaan Rp 13.110.020.000 (Rp 13,1 miliar). Pemilik kekayaan sebesar ini hanya sebanyak 51 juta orang.
Untuk masuk ke dalam kategori high net worth individuals (HNWIs) atau individu dengan kekayaan bersih yang tergolong tinggi, seseorang harus memiliki nilai kekayaan di atas 1 juta dollar AS atau kurang lebih setara dengan Rp 14 miliar. Jumlah penduduk dunia yang masuk kategori HNWIs ini hanya sebanyak 47 juta orang.
Di atas kategori ini masih ada lagi, yakni UHNWIs, singkatan dari ultra-high net worth individuals, atau warga ultrakaya. Mereka pemilik kekayaan bersih di atas Rp 70 miliar (atau di atas 50 juta dollar AS). Jumlah UHNWIs di dunia hanya sebanyak 168.000 orang.
China melejit
Total kekayaan dunia pada 2019 sebesar 360,6 triliun dollar AS atau naik sebesar 9,1 triliun dollar AS dari tahun 2018. Pertumbuhan kekayaan ini terkonsentrasi di Amerika Serikat dan China dalam 10 tahun terakhir.
Secara umum, lokasi warga paling kaya dunia (UHNWIs) masih didominasi kawasan Eropa, Amerika Utara, dan Asia Pasifik. Disebutkan, pola kekayaan dan preferensi mereka mirip, menyukai barang-barang mewah bermerek yang kurang lebih serupa. UHNWIs dunia ini, di mana pun mereka berada, juga gemar berinvestasi di pasar uang dan pasar modal.
Posisi Amerika Serikat belum terpatahkan soal kepemilikan kekayaan global ini, seperti dituliskan dalam kata pengantar laporan oleh Ketua Dewan Direksi Credit Suisse Group AG Urs Rohner.
Amerika Serikat menyumbang 40 persen terhadap total miliuner dunia, yakni mereka yang memiliki kekayaan di atas 1 juta dollar AS. AS juga menyumbang 40 persen dari total 1 persen warga terkaya dunia atau yang memiliki kekayaan bersih di atas 926.430 dollar AS.
Hanya saja, untuk kelompok 10 persen terkaya dunia, China mengalahkan AS dan ini terjadi untuk pertama kali. Jumlah warga dunia yang masuk kelompok 10 persen terkaya dunia sebanyak 510 juta. Dalam jejeran ini, China menyumbang sebanyak 100 juta orang dan Amerika Serikat menyumbang sebanyak 99 juta orang.
Dari total 360,6 triliun dollar AS kekayaan dunia, kepemilikannya sangat timpang. Dari total kekayaan global ini, sebesar 45 persen dimiliki oleh kelompok 1 persen warga terkaya dunia. Kelompok penduduk yang masuk 10 persen terkaya dunia memiliki 82 persen dari total kekayaan global tersebut.
Setengah atau 50 persen terbawah dari total 5,1 miliar penduduk dewasa dunia yang masuk kategori pemilik kekayaan secara kolektif hanya menguasai kurang dari 1 persen atas kekayaan global pada 2019 tersebut.
Posisi Indonesia
Dari total 360,6 triliun dollar AS kekayaan bersih dunia, sebanyak 1,8 triliun dollar AS ada di Indonesia, yang berpenduduk 268 juta jiwa. Dari jumlah ini sebanyak 179 juta masuk kategori dewasa. Hanya 115.000 WNI yang masuk kategori 1 persen warga terkaya dunia, jumlah yang sangat sedikit mengingat jumlah penduduk dewasa sebanyak 173 juta jiwa.
Sementara hanya sebanyak 1,675 juta warga dewasa Indonesia yang masuk dalam kelompok 10 persen warga terkaya dunia.
Khusus untuk Indonesia sendiri, 1 persen rumah tangga terkaya memiliki 45 persen dari total kekayaan yang ada di Indonesia. Ini tergolong tinggi untuk standar internasional. Koefisien gini di Indonesia 83,3 persen.
Koefisien gini yang tergolong tinggi ini memiliki arti ketimpangan sangat tinggi. Koefisien gini nol (0) jika semua penduduk mendapatkan porsi kekayaan yang sama.
Ketimpangan tidak ada jika angka koefisien gini sama dengan nol. Jika koefisien gini ada di angka 1, ini artinya satu orang memiliki semua kekayaan itu.
Tidak mungkin terjadi semua warga memiliki kekayaan yang sama. Juga tidak mungkin terjadi satu orang memiliki semua kekayaan itu. Akan tetapi, ketimpangan pendapatan dikatakan relatif baik jika koefisien gini sekitar 0,32.
Soal rata-rata kepemilikan kekayaan, posisi warga Indonesia mirip dengan India, Filipina, dan Vietnam. Rata-rata kekayaan warga dewasa Indonesia sebesar 10.545 dollar AS, kalah dari Malaysia dan Thailand. Sementara rata-rata kekayaan warga dewasa global sebesar 70.849 dollar AS. (REUTERS)