logo Kompas.id
OpiniMenjaga Pilkada Langsung
Iklan

Menjaga Pilkada Langsung

Hasil pemilihan langsung kepala daerah sejak 2005 memang tidak banyak memberi bukti bahwa oligarki masih ada, tentu. Tapi oligarki atau dinasti politik sudah ada sejak sebelum praktik pilkada langsung dimulai.

Oleh
Saidiman Ahmad
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/g4ee41CwwE7EdLZhvOLSiHQo6ks=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F2a435e35-81aa-40a2-8cfb-73fed293a816_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berjabat tangan dengan Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tanjung sebelum rapat kerja di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan pentingnya evaluasi atas pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).  Pilkada yang dijalankan selama ini dinilai berpotensi mendatangkan konflik akibat polarisasi.

Dampak lainnya, pemilihan langsung ini juga berbiaya tinggi yang pada akhirnya mendorong kepala daerah terpilih mencari sumber pengembalian dana kampanye melalui praktik korupsi. Tito mengestimasi seorang calon kepala daerah harus menyiapkan dana setidaknya Rp 30 miliar untuk maju dalam pilkada. Sementara gaji dan tunjangan seorang kepala daerah dalam lima tahun hanya sekitar Rp 12 miliar.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000