Tahun 2019 segera mencapai akhir. Dalam hal keuangan, apakah berbagai tujuan keuangan sudah tercapai? Hidup mungkin ingin direncanakan, namun sering kali ada berbagai hal yang terjadi di luar kendali.
Oleh
PRITA HAPSARI GHOZIE
·4 menit baca
Akhir tahun adalah momen yang sangat tepat untuk melakukan evaluasi sebagai catatan perbaikan di tahun berikutnya. Saya mengidentifikasi ada beberapa hal yang dapat menjadi area perbaikan setiap keuangan rumah tangga.
Pertama, jumlah kemajuan penambahan aset. Area pertama ini mengidentifikasi saldo berbagai aset yang dimiliki sejak awal tahun 2019 hingga saat ini. Apakah Anda berhasil meningkatkan saldo aset atau malahan meningkatkan saldo pinjaman.
Cara melakukan evaluasi adalah dengan membuat daftar semua aset kas, aset investasi, dan aset konsumsi yang dimiliki, seperti tabungan, rumah, dan perhiasan. Berikutnya, buat juga daftar saldo pinjaman yang belum lunas. Selisih antara jumlah aset dan jumlah pinjaman merupakan kekayaan bersih.
Secara umum, setiap orang sebaiknya mengalami peningkatan kekayaan bersih setidaknya 10 persen setiap tahun jika masih dalam tahapan kehidupan yang produktif. Lakukan evaluasi terhadap berapa jumlah penghasilan yang diperoleh selama tahun 2019. Hitung pula kenaikan penghasilan dibandingkan tahun sebelumnya. Apabila Anda mengalami kenaikan penghasilan sebanyak 10 persen, idealnya tahun ini terjadi penambahan jumlah aset sebesar minimal 10 persen sejak tahun lalu. Sumbernya berasal dari penyisihan 10 persen untuk tabungan dan investasi.
Kedua,evaluasi jumlah pinjaman. Terkadang, untuk meraih beberapa tujuan keuangan, berutang atau mengambil pinjaman menjadi salah satu strateginya. Hal umum adalah mengambil pinjaman untuk membeli rumah tinggal dan kendaraan. Namun, saat ini pinjaman berbasis daring sangat marak sehingga pembelian konsumtif pun akhirnya didorong dengan berutang.
Sebenarnya berutang diperbolehkan asal sesuai dengan kemampuan keuangan. Rasio berutang yang sehat diperoleh dengan membagi penghasilan bulanan dengan angka 3. Misalnya, jika setiap bulan penghasilan sebesar Rp 10 juta, maksimum cicilan utang yang sebaiknya diambil adalah Rp 3,3 juta. Jika jumlah cicilan utang saat ini lebih dari 1/3 penghasilan bulanan, berarti sebagian utang yang dimiliki sebaiknya dilunasi perlahan hingga cicilan utang turun ke batas sehat.
Ketiga, evaluasi tujuan keuangan yang sudah tercapai. Lihat kembali catatan tujuan keuangan yang telah disusun di awal tahun 2019 silam. Biasanya sebuah rumah tangga memiliki tujuan keuangan, seperti pembelian rumah tinggal pertama, dana pendidikan anak, dan dana haji. Jika ada tujuan keuangan yang belum tercapai, cari tahu apa penyebabnya.
Keempat, evaluasi saldo dana darurat. Dana darurat untuk rumah tangga yang ideal berjumlah setara tiga bulan dikalikan dengan pengeluaran rutin. Tahun 2020 diyakini banyak pihak sebagai tahun yang menantang karena perlambatan ekonomi dan lainnya. Untuk mengantisipasi kehidupan di masa sulit, dana darurat sebaiknya dipersiapkan.
Sebagai contoh, apabila pengeluaran rutin keluarga sebesar Rp 5 juta setiap bulan, dana darurat minimal yang perlu dimiliki adalah Rp 15 juta. Dana darurat tersebut perlu ditempatkan di rekening yang terpisah dari rekening untuk kebutuhan operasional.
Kelima, evaluasi jumlah tabungan serta aset investasi secara khusus. Tabungan diperlukan untuk membeli sesuatu yang besar atau butuh dana lebih besar dalam jangka waktu pendek ataupun menengah. Sementara investasi diperlukan untuk kebutuhan atau keinginan di masa depan.
Setiap orang sebaiknya menyisihkan sebagian dari penghasilan yang diperoleh untuk menabung dan investasi. Harapannya, uang hasil tabungan dan investasi tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat masa pensiun atau sudah tidak lagi aktif berpenghasilan. Rasio menabung dan investasi yang sehat minimal 15 persen dari penghasilan bulanan.
Saya sarankan untuk mulai mengubah teknik berinvestasi dengan membuat sistem setoran yang otomatis setiap tanggal tertentu. Sistem di bank ataupun platform daring akan memotong saldo rekening tabungan untuk ditempatkan dalam rekening tabungan lain atau rekening investasi, seperti reksa dana. Dengan menerapkan sistem seperti ini, dana investasi akan aman, dalam artian tidak terpakai untuk konsumsi lain.
Selain melakukan evaluasi terhadap proses dan kedisiplinan dalam menabung dan investasi, Anda juga boleh mengevaluasi apakah sudah meluangkan waktu berkualitas bersama keluarga di tahun ini.
Terakhir, jangan lupa untuk bertanya kepada diri sendiri, apakah sudah bersyukur atas apa pun yang diperoleh selama setahun ini. Bagaimanapun, checklist keuangan ditujukan untuk menjadi patokan evaluasi, bukan untuk membandingkan diri serta kehidupan dengan orang lain.