logo Kompas.id
OpiniDefisiensi Peradaban
Iklan

Defisiensi Peradaban

Dalam satu dekade terakhir, pemusatan kekayaan cenderung kian memprihatinkan. Global Wealth Report 2018 menyebutkan, 1 persen orang terkaya Indonesia menguasai 46,6 persen kekayaan nasional.

Oleh
Suwidi Tono
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OEGK3OwtnNT7-wlMCEniTltpJBk=/1024x652/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F4c1239f1-8fba-4f11-b6c0-806163bb81a3_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Ribuan pencari kerja memenuhi lantai satu perbelanjaan Blok M Square, Jakarta, Selasa (19/11/2019). Pencari kerja antre untuk mendapatkan kesempatan mengikuti bursa kerja yang diadakan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Di tengah euforia Revolusi Industri 4.0 berikut disrupsi yang menyertai, optimisme membuncah dibangun untuk menyongsong masa depan penuh kemajuan.

Namun, menyitir pepatah kuno, dunia alam dan manusia tak membuat lompatan melebihi kodratnya. Peringatan pertama datang dari Anne Booth, Guru Besar Ekonomi SOAS University of London (Kompas, 7/12/2019). Menurut Booth, Indonesia melewatkan dua kali peluang emas mendorong pertumbuhan tinggi ekonomi dan memakmurkan rakyat akibat gagal mengelola berkah kekayaan sumber daya alam.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000