logo Kompas.id
OpiniSDM dan Investasi
Iklan

SDM dan Investasi

Berbagai media memberitakan kekecewaan Presiden Jokowi tentang perusahaan asing yang lebih memilih berinvestasi di negara lain ketimbang di Indonesia.

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d6y1X8hHbJVdu3YbKJ2XNAMH26c=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Falternatif-1_1565153380_1579526966.jpg

Ia mengacu pada laporan Bank Dunia bahwa 33 perusahaan yang keluar dari China berinvestasi ke negara tetangga: 23 ke Vietnam, sisanya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Tidak satu pun yang ke Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah pengurusan perizinan hanya dua bulan di Vietnam dan bertahun-tahun di Indonesia.

Mungkin saja pernyataan itu benar. Namun, itu hanyalah puncak gunung es. Hal yang lebih mendasar sebenarnya lebih luas dan rumit. Kalau kita perhatikan dengan saksama, dalam berbagai pidato Presiden tidak pernah diucapkan kata ”korupsi” secara eksplisit. Paling banter hanya ”pungli”. Padahal, akar permasalahan kita justru berada dalam pusaran korupsi. Pemeo ”kalau bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah” mencerminkan cara pandang yang koruptif, disadari atau tidak.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000