logo Kompas.id
OpiniSolusi Banjir di Jakarta
Iklan

Solusi Banjir di Jakarta

Selama enam tahun kami tinggal di Belanda tidak pernah ada banjir. Padahal, secara topografi, 80 persen kawasan berada 20 meter di bawah permukaan laut dan hampir semua sungai di Eropa bermuara di Belanda.

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1i3ixZrXqG3145t2Wbq1QhK3DaI=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC00082_1563367196.jpg
KOMPAS/NELI TRIANA

Sepeda yang diparkir di pagar tepi kanal yang jadi pemandangan biasa di Amsterdam, Belanda. Terkadang, sepeda jatuh dan mengendap di dasar kanal. Lama kelamaan muncul kegiatan baru bagi sebagian warga setempat, yaitu memancing berbagai barang logam dari kanal dengan menggunakan tali bermagnet diujungnya. Selain sepeda, telepon genggam, dan berbagai barang berbahan logam.

Selama enam tahun kami tinggal di Belanda tidak pernah ada banjir. Padahal, secara topografi, 80 persen kawasan berada 20 meter di bawah permukaan laut dan hampir semua sungai di Eropa bermuara di Belanda. Sebagai bandingan, Jakarta dilalui Ciliwung plus 13 sungai.

Belanda bebas banjir karena membangun kanal-kanal dengan sistem pembuangan air atau drainase yang bekerja secara sempurna. Tanggul-tanggul pasir (dunes) ataupun beton di sepanjang pantai menghalangi air laut masuk. Pompa-pompa raksasa bekerja siang malam agar negara itu tidak tenggelam. Para insinyur hidrologi Belanda mampu menanggulangi surplus air laut dan sungai.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000