Memupuk Keberanian
Keberanian adalah kualitas kebajikan yang dikagumi secara universal. Bukan sekadar keberanian fisik, seperti mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan seorang anak dari gedung yang terbakar.
Keberanian adalah kualitas kebajikan yang dikagumi secara universal. Bukan sekadar keberanian fisik, seperti mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan seorang anak dari gedung yang terbakar. Kualitas ini juga digunakan dalam situasi moral dan sosial.
Kita butuh keberanian untuk berbicara dengan orang-orang baru, untuk membela keyakinan kita, memulai bisnis, berkata ”tidak” terhadap ajakan untuk berbuat salah, pindah ke tempat baru, atau menyuarakan perbedaan pendapat di suatu forum. Ini adalah kualitas yang kita gunakan dalam situasi apa pun, di mana ada sedikit rasa takut dan risiko, dan hal ini muncul hampir setiap hari.
Nelson Mandela mengatakan, ”Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi kemenangan atas itu. Orang yang berani bukanlah orang yang tidak merasa takut, tetapi orang yang mengalahkan rasa takut itu.”
Seorang psikolog, Melanie Greenberg (2012), juga mengatakan, keberanian bukan hanya keberanian fisik. Buku-buku sejarah menceritakan kisah penuh warna dari aktivis sosial, seperti Martin Luther King dan Nelson Mandela, yang memilih untuk berbicara menentang ketidakadilan dengan risiko pribadi yang besar. Juga pengusaha seperti Steve Jobs dan Walt Disney, yang mengambil risiko finansial untuk mengikuti impian dan inovasi mereka.
Orang yang pemberani melawan hal-hal yang mengancam mereka ataupun orang-orang yang mereka sayangi. Mereka mengambil tindakan dengan cara yang konsisten dengan nilai-nilai mereka. Terkadang, tindakan yang diperlukan tidak harus keras, tetapi tenang dan bijaksana.
Meskipun benar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, kemampuan untuk bertindak menghadapinya sangat bergantung pada kemampuan seseorang untuk menekan dan mengendalikan emosi ini. Untungnya, keberanian bukanlah sesuatu yang telah dimiliki sejak lahir. Ini adalah suatu kuali-
tas yang dapat dikembangkan dengan sengaja.
Seperti yang dikatakan Robert Biswas-Diener bahwa keberanian adalah kebiasaan, praktik, dan merupakan keterampilan yang dapat dipelajari. Oleh karena itu, keterampilan keberanian sebagian besar terdiri dari pengembangan kemampuan untuk mengelola rasa takut.
Memupuk keberanian
Sesungguhnya keberanian perlu dipupuk dan terus dilatih sejak seseorang masih kanak-kanak, remaja, sampai dewasa. Berikut adalah penjelasan Brett and Kate McKay (2019) mengenai beberapa cara agar orang yang telah dewasa menjadi lebih berani.
- Mencari tahu
Semakin sedikit tahu tentang sesuatu, semakin kita mengembangkan penilaian risiko terhadap hal itu. Ketidakpastian melahirkan rasa takut. Untuk mengurangi ketidakpastian dan tentunya ketegangan, lakukan sebanyak mungkin pengintaian ke dalam suatu peristiwa/situasi yang akan Anda hadapi. Dengan kata lain, kumpulkan sebanyak mungkin informasi.
Jika Anda dipanggil wawancara kerja, datanglah ke tempat wawancara sehari sebelumnya, jadi Anda tahu cara menuju ke sana, berapa lama perjalanan, cari tahu tentang perusahaan itu, pewawancaranya jika memungkinkan. Perhatikan dan amati bagaimana kondisi karyawan di sana, suasana kerjanya. Semakin tahu apa yang diharapkan, rasa takut dapat berkurang.
- Teman/kerabat
Kehadiran teman dan keluarga dapat meningkatkan kesediaan Anda untuk bertindak ke arah yang positif, juga bisa memberikan sumber kenyamanan dan kepercayaan diri yang meredam rasa takut. Banyak keberanian diperoleh dalam kondisi, ”Jika Anda melakukannya, saya akan melakukannya juga!”
Tidak ada yang perlu ditakutkan ketika melakukan sesuatu bersama dengan orang lain yang mendukung Anda. Penelitian menunjukkan, semakin kohesif anggota grup—semakin baik teman mereka—semakin kecil kemungkinan mereka terhambat oleh efek pengamat dan semakin besar kemungkinan untuk mengambil tindakan positif dalam situasi kritis dan berbahaya.
- Lebih sedikit memikirkan diri sendiri
Semakin banyak berpikir tentang diri sendiri, semakin takut Anda bertindak dan membuat kinerja menurun. Ketika fokus pada apa yang Anda lakukan, perasaan Anda, ketika yakin semua orang memperhatikan, Anda menjadi sadar diri, dan akibatnya Anda menjadi takut dan canggung. Semakin menggeser fokus ke luar diri, Anda akan semakin berani.
Fokuslah pada perasaan orang lain alih-alih perasaan Anda. Daripada memikirkan bagaimana Anda datang ke seseorang yang harus diajak bicara, pikirkan bagaimana keadaannya. Apakah dia bersenang-senang? Apa yang bisa Anda lakukan untuk membuatnya nyaman?
Dalam situasi lain, fokuslah pada suatu misi atau tujuan, rasa melayani, daripada kerentanan Anda sendiri. Libatkan diri Anda dalam tujuan yang lebih besar dari diri Anda sendiri. Keberanian adalah yang terkuat ketika Anda berani untuk sesuatu.
- Bersandar pada peran Anda
Terkait dengan hal di atas, cara efektif untuk menjadi kurang sadar diri adalah dengan memikirkan tindakan yang perlu dilakukan berkait dengan peran Anda, dan peran apa yang diperlukan dalam hal tanggung jawab dan kewajiban Anda kepada orang lain.
Hal ini menciptakan cara bertindak yang lebih impersonal, yang dapat membebaskan Anda agar mendapat keberanian yang lebih besar. Reaksi seseorang yang dalam peristiwa kebakaran berlari ke arah bahaya alih-alih menjauhinya, difasilitasi oleh fakta bahwa ia tahu itulah perannya.
Dalam situasi seperti itu, mereka kurang menjadi dirinya sendiri, tetapi lebih merasa sebagai petugas pemadam kebakaran atau seorang petugas medis. Identitas mereka menjadi kurang personal dan lebih banyak tentang tindakan yang harus mereka lakukan saat itu.
Seorang penyelia yang yakin bahwa pekerjaannya adalah mengawasi bawahannya dapat merasa lebih berdaya dalam membela mereka melawan keputusan tidak adil yang dijatuhkan oleh atasan.
- Latihan 20 detik dengan keberanian ”gila”
Ketakutan bisa terasa berlebihan jika Anda pikir harus mengalaminya selama berhari-hari atau berjam-jam. Namun, semua orang bisa menghadapi ketakutan mereka hanya dalam 20 detik atau bahkan kurang.
Sering kali, Anda hanya perlu mengambil satu tindakan sederhana, merobohkan kartu domino pertama, dan itu membuat seluruh hal bergerak. Anda memaksakan tangan Anda sendiri; Anda tidak punya pilihan selain terlibat dengan apa yang terjadi selanjutnya.
Yang Anda butuhkan adalah suatu momen keberanian gila untuk mengirim teks ucapan meminta maaf kepada teman lama, atau memutar nomor telepon untuk menanyakan tentang kesempatan kerja. Hal ini benar-benar bisa menjadi sesuatu yang diperlukan untuk mengubah seluruh garis hidup Anda.
- Lakukan sesuatu yang ”menakutkan” seminggu sekali
Anda dapat mempertahankan keberanian dengan cara menantang diri sendiri untuk melakukan suatu hal kecil setiap minggu yang membutuhkan sedikit rasa takut dan risiko, hal apa pun yang dapat membuat Anda sedikit gugup. Ini bisa berarti makan di restoran yang ”mengintimidasi” Anda (karena hidangannya yang sangat khas, cara bersantapnya, atau karyawannya berbicara dengan bahasa lokal mereka), mengajak bicara orang asing, mengunjungi rumah ibadah yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya, dan sebagainya.
Dalam beberapa minggu, latihan menantang keberanian di atas dapat dirangkai bersama, dan ketika situasi yang benar-benar menakutkan terjadi, kemampuan untuk menghadapinya secara lebih berani telah terjadi. Semoga.