Penyembuhan Hepatitis C
Sewaktu SMU, saya ikut-ikutan menggunakan narkoba dengan suntikan. Karena jarum suntik sukar didapat, sering kami menyuntik bersama dengan menggunakan jarum suntik yang sama.
Sewaktu SMA, saya ikut-ikutan menggunakan narkoba dengan suntikan. Karena jarum suntik sukar didapat, sering kami menyuntik bersama dengan menggunakan jarum suntik yang sama.
Kemudian saya mengetahui bahwa menggunakan jarum suntik bersama berisiko menularkan hepatitis C dan HIV. Saya amat khawatir dan mencoba menghentikan kebiasaan tersebut. Meski susah payah, setelah satu tahun saya tak lagi menggunakan narkoba.
Saya diterima di sebuah universitas dan menyibukkan diri kuliah. Saya berhasil lulus dengan baik dan bekerja di sebuah perusahaan pertambangan di luar Jawa. Sebelum berangkat, saya memeriksakan kesehatan saya, termasuk pemeriksaan laboratorium. Saya tidak tertular HIV, tetapi ternyata saya tertular hepatitis C. Pada waktu itu belum ada pengobatan hepatitis C. Saya bekerja di perusahaan tambang tersebut selama 10 tahun, lalu saya kembali ke Jawa dan berniat menikah.
Saya bertemu dengan teman lama saya yang pernah menyuntik juga. Dia tertular HIV dan hepatitis C. Untuk HIV dia sudah minum obat antiretroviral dan sejak 10 tahun ini viral load-nya tak terdeteksi. Dia merasa amat senang. Baru tahun lalu dia mengikuti program hepatitis C dan dia mendapat obat baru yang berbentuk tablet. Dia meminum obat tersebut selama enam bulan dan dinyatakan sembuh.
Saya amat tertarik akan ceritanya dan ingin juga mengobati hepatitis C saya sebelum menikah. Apakah keberhasilan obat hepatitis C tinggi? Berapa lama obat harus diminum? Apakah semua orang harus minum obat tersebut selama enam bulan? Apa yang harus saya lalui agar dapat mengikuti program pemerintah untuk pengobatan hepatitis C ini?
Apakah obat ini mempunyai efek samping dan apakah efek sampingnya lebih ringan dari obat hepatitis C suntikan yang dinamakan interferon? Terima kasih atas penjelasan dokter.
B di S
Sudah sejak beberapa tahun ini pemerintah menjalankan terapi hepatitis C cuma-cuma bagi yang memerlukannya. Sudah lebih dari 6.000 orang mendapat obat ini. Hasilnya menggembirakan, hampir semua dinyatakan sembuh. Penggunaan jarum suntik bersama yang sering dilakukan pengguna narkotika suntikan berisiko menularkan hepatitis C dan HIV. Anda terbebas dari HIV sehingga dapat memusatkan diri pada pengobatan hepatitis C.
Sementara ini, belum semua rumah sakit di Indonesia mendapat obat hepatitis C yang disebut Direct Acting Antiviral (DAA). Program ini masih terbatas di sekitar 10 provinsi, tetapi akan segera diperluas. Tampaknya provinsi Anda termasuk provinsi yang diikutkan dalam program.
Saya usulkan pertama Anda berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda tentang kemungkinan menjalani terapi hepatitis C dengan DAA ini. Jika dokter keluarga Anda menyarankan, mintalah tolong membuat surat rujukan ke rumah sakit provinsi setempat.
Infeksi hepatitis C pada umumnya berkembang menjadi hepatitis kronik. Hanya sedikit sekali yang menjadi hepatitis C akut dan kemudian sembuh seperti hepatitis B. Anda mungkin akan diminta dokter menjalani pemeriksaan tambahan, seperti perhitungan jumlah virus hepatitis C (HCV RNA), fibroscan untuk menentukan derajat fibrosis, serta beberapa pemeriksaan lain seperti fungsi hati dan fungsi ginjal.
Lama terapi hepatitis C kronik tergantung derajat fibrosis. Jika derajat fibrosis berat, pengobatan selama enam bulan, sedangkan jika ringan cukup hanya tiga bulan. Obat DAA paten amatlah mahal. Untuk tiga bulan terapi dapat mencapai 60.000 dollar AS, jadi lebih dari Rp 800 juta. Untunglah, dalam program pemerintah, peserta yang diobati tidak perlu membayar harga obat. Obat yang digunakan pemerintah untuk terapi hepatitis C di Indonesia sama dengan yang di luar negeri, tetapi dalam bentuk generik sehingga jauh lebih murah.
Banyak penyandang hepatitis C yang dinyatakan sembuh. Kita dapat memahami karena hepatitis C kronik berisiko berkembang menjadi sirosis hati, bahkan kanker hati dalam waktu yang lama sekitar 20 tahun. Nah, angkatan Anda yang mempunyai riwayat menggunakan narkoba suntikan dapat memanfaatkan program pemerintah ini.
Namun, harap diingat, meski keberhasilan terapi tinggi, jika kebiasaan menggunakan jarum suntik bersama tak dihentikan, dapat terjadi infeksi hepatitis C kembali. Artinya, virus hepatitis C yang sudah bersih di tubuh akan kembali banyak karena masuk virus yang baru melalui penggunaan jarum suntik bersama.
Saya bersyukur Anda telah berhasil bersih dari narkoba, bahkan mampu menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Saya mendukung niat Anda sebelum menikah memeriksakan keadaan kesehatan Anda. Sekarang pemerintah sedang memopulerkan eliminasi hepatitis, HIV, dan sifilis yang disebut sebagai triple elimination. Untuk itu, di berbagai kesempatan, masyarakat diharapkan untuk memeriksakan diri pada ketiga penyakit ini.
Sangat dianjurkan mereka yang akan menikah melakukan pemeriksaan ini di samping pemeriksaan lain yang biasa dilakukan untuk pasangan yang akan menikah. Kita tahu bahwa penularan hepatitis C terjadi melalui cairan tubuh, seperti suntikan, hubungan seksual, serta dari ibu hamil ke bayi meski tak sesering penularan HIV.
Nah, jika Anda benar-benar bermaksud untuk mengobati hepatitis C Anda, sekaranglah waktu yang tepat. Anda sudah cukup lama menderita hepatitis C, mungkin sudah lebih 10 tahun. Jangan dibiarkan virus hepatitis C berlama-lama dalam tubuh Anda karena hepatitis C kronik dapat berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Kanker hati tergolong dalam 10 kanker tersering di Indonesia. Kanker hati dihubungkan dengan hepatitis B, hepatitis C, serta minum alkohol. Negara yang berhasil menurunkan kekerapan hepatitis C dengan nyata adalah Mesir.
Di Mesir, pemerintah mempunyai program penanggulangan terpadu hepatitis C. Pemerintah menyediakan informasi tentang bahaya dan cara penularan, juga disediakan fasilitas untuk pemeriksaan laboratorium. Jika positif dan HCV RNA tinggi, merupakan indikasi terapi. Penentuan lama terapi didasarkan kepada derajat fibrosis hati.
Terapi hepatitis C sekarang ini dilaksanakan di rumah sakit nasional dan provinsi yang ditunjuk, beberapa rumah sakit swasta juga diikutsertakan. Kita berharap tanggapan masyarakat yang baik terhadap layanan terapi hepatitis C kronik dapat dijawab dengan memperluas jaringan layanan ke rumah sakit lain di daerah baik rumah sakit swasta maupun pemerintah.
Keberhasilan terapi DAA sekitar 95 persen, amat tinggi. Efek samping obat tentu ada, tetapi umumnya ringan dan dapat diatasi. Jika akan mengikut terapi DAA ini, harus diingat obat harus diminum sesuai dengan lama pengobatan yang dianjurkan. Tidak boleh dihentikan sebelum selesai terapi. Obat harus diminum teratur, tak boleh bolong-bolong. Sehabis minum obat, pemeriksaan HCV RNA harus diulang. Untuk meyakinkan telah tercapai penyembuhan, pemeriksaan HCV RNA diulang tiga bulan lagi.
Saya senang Anda memperhatikan masalah kesehatan dalam merencanakan perkawinan. Pemerintah juga menyediakan kursus pranikah untuk calon pengantin putra maupun putri. Materi kursus ini amat berharga untuk menjaga kerukunan perkawinan serta kesehatan suami, istri, dan anak nantinya.
Semoga Anda dapat menjalani terapi hepatitis C secepatnya dan rencana perkawinan segera terwujud.