logo Kompas.id
OpiniKorona atau Corona?
Iklan

Korona atau Corona?

Sejak kemunculan virus tersebut pada tahun 1968, pengguna bahasa di banyak media sudah terbelah dalam menuliskan kata korona atau corona. Keterbelahan itu terjadi sampai sekarang.

Oleh
Nuradjie
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/buGvbJ1cnY6RboSUoBIR2heCP8U=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20191101_130617-01_1581139415.jpeg
KOMPAS/SRI REJEKI

Masyarakat terbelah dalam menggunakan istilah untuk menyebut virus yang mulai teridentifikasi tahun 1968, korona atau corona.

Virus korona tipe baru sedang mewabah ke seantero dunia. Paling tidak warga di 25 negara sudah terkena virus yang berasal dari Wuhan, China, itu. Virus yang berasal dari hewan itu kini sudah menyebar ke manusia, yang dalam bahasa ilmiah disebut zoonosis.

Namun, tulisan ini tak hendak membicarakan soal wabah yang menjadi perhatian dunia itu. Tulisan ini hanya ingin melihat asal-usul kata korona dan mengapa pengguna bahasa kita berbeda-beda dalam menuliskan korona atau corona.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000