Dunia tengah menghadapi situasi tidak mudah akibat penyebaran virus korona baru. Kerja sama nan erat sangatlah diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Oleh
·2 menit baca
Penyebaran virus korona baru telah terjadi di lebih dari 20 negara dan teritori di seluruh dunia. Beberapa kalangan khawatir angkanya lebih banyak lagi karena boleh jadi ada sejumlah negara yang belum bisa mendeteksinya.
Korban jiwa dan jumlah penularan terus bertambah. Sampai saat ini, penularan virus korona baru lebih kurang 64.000 kasus dengan korban meninggal mencapai 1.400 orang. Sebagian besar di antaranya terjadi di China, khususnya di Provinsi Hubei.
Situasi ”tidak enak” tak terhindarkan akibat kemunculan epidemi Covid-19, nama resmi penyakit yang dipicu oleh virus korona baru sebagaimana diumumkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Situasi ”tidak enak” itu adalah larangan berkunjung yang diterapkan sejumlah negara terhadap mereka yang datang dari China. Siapa pun paham, larangan seperti ini membuat China berada dalam posisi tidak nyaman. Kebijakan pembatasan pada warga dari negara tertentu dapat memberi kesan ”diskriminasi”. Namun, mengingat orang yang terinfeksi virus korona baru diduga kuat bisa tak menunjukkan gejala, atau memperlihatkan gejala sakit sangat minim, penerapan larangan berkunjung dinilai merupakan langkah tak terhindarkan untuk mencegah penyebaran.
Filipina pun menerapkan kebijakan itu, termasuk yang terkena adalah warga Taiwan. Hal ini menimbulkan respons tak menggembirakan dari Taiwan, yang selama ini melihat mereka bukan bagian dari China. Taiwan menyatakan menyiapkan rencana untuk merespons keputusan Filipina. Taiwan mengeluh perlakuan tidak adil ini dengan menyatakan, penularan Covid-19 di wilayah itu hanya 18 kasus, lebih sedikit dibandingkan di China yang mencapai puluhan ribu kasus.
Manila menyebut keputusannya tidak berhubungan dengan kebijakan satu China. Filipina memang tak mempunyai hubungan diplomatik dengan Taiwan meskipun memiliki kantor di Taipei untuk mengelola urusan ekonominya di Taiwan. Sebaliknya, Filipina memiliki hubungan diplomatik dengan China. Pada Jumat (14/2/2020), Filipina akhirnya mencabut larangan berkunjung bagi mereka yang datang dari Taiwan.
Penyebaran virus korona baru hingga sekarang terus terjadi. Penularan yang berlarut-larut juga berdampak buruk terhadap perekonomian dunia. Permintaan melemah, industri tertatih-tatih, dan perdagangan global terhambat. Sejumlah institusi di beberapa negara secara simultan tengah mengembangkan vaksin berdasarkan informasi genetika virus yang telah dibagikan. Kerja sama seperti ini sangat diapresiasi dan menunjukkan bahwa persoalan yang dihadapi umat manusia harus ditangani secara bersama-sama.
Ganjalan memang tak terhindarkan di tengah penyebaran virus korona baru, tetapi negara-negara tetap bisa bersikap senantiasa memprioritaskan kerja sama di antara mereka.