Vitamin D tidak hanya berhubungan dengan homeostasis kalsium dan kesehatan tulang. Reseptor vitamin D terdapat dalam berbagai sel dan dapat memengaruhi respons imun tubuh.
Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
·5 menit baca
Saat ini saya berumur 74 tahun. Alhamdulillah sehat-sehat saja. Sampai usia sekarang tidak pernah sakit serius, misalnya rawat inap di rumah sakit, kecuali pernah jatuh saat naik tangga dan harus menginap selama tiga hari di rumah sakit. Sehari-hari saya masih bepergian dengan menyetir mobil sendiri.
Kegiatan saya sehari-hari adalah sebagai asisten usaha istri yang telah berlangsung 15 tahun, terutama membantu usahanya via daring dan menyiapkan segala sesuatu secara administrasi. Itulah keuntungan saya, setelah pensiun masih ada kegiatan dan menghasilkan pendapatan. Saran saya bagi pensiunan, usahakan untuk tetap mempunyai kegiatan, misalnya di bidang keagamaan, sosial, atau mempunyai keahlian khusus sehingga menghasilkan pendapatan.
Beberapa waktu ini saya terkena radang sendi kaki kanan, terasa sakit kalau bangun dari duduk, tidur, turun dari tempat tidur, atau turun dari mobil. Saya telah berusaha untuk pergi ke puskesmas dan rumah sakit rujukan untuk berkonsultasi dengan dokter bedah ortopedi, ternyata saya dinyatakan pengapuran. Di samping itu, terakhir ada saran dari dokter untuk berjemur selama 15-20 menit setiap hari pada pagi pukul 08.00-10.00, sinar matahari diarahkan terutama ke muka dan telapak tangan, dan hal ini saya lakukan hanya dua minggu, kata dokter untuk mendapatkan vitamin D3.
Penasaran dengan vitamin D3, saya berselancar di Google. Jawabannya adalah jika berjemur tiap hari selama 15 menit di pagi hari akan mendapatkan vitamin D3 sebanyak 80 persen dari keseluruhan kebutuhan tubuh. Fungsinya adalah membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Setiap hari kita makan banyak mengandung zat kalsium. Mungkin kalsium yang kita makan, jika kurang vitamin D3, akan terbuang percuma. Padahal, setiap hari di iklan televisi segala obat ditawarkan untuk penyembuhannya dengan harga yang cukup mahal untuk pensiunan.
Akhir-akhir ini di puskesmas tersedia layanan khusus Klinik Manula dengan status prioritas, berkisar 1-2 jam saja, dengan menggunakan fasilitas Whatsapp (WA) di ponsel sehari sebelumnya. Demikian juga di rumah sakit rujukan dengan aplikasi di WA, saya tinggal datang ke klinik rujukan pada jam praktik saja, tanpa prosedur antrean panjang berbelit-belit seperti dahulu.
Saya juga mengusulkan agar BPJS lebih banyak mendukung dan membiayai kegiatan penyuluhan dan pencegahan. Mohon penjelasan Dokter tentang manfaat berjemur dan vitamin D3.
H di D
Terima kasih untuk pertanyaan Anda. Untuk pertanyaan Anda mengenai vitamin D, Dr dr Alvina Widhani, SpPD, K-AI, spesialis penyakit dalam, banyak mempelajari tentang hal tersebut. Berikut penjelasan beliau. Saat ini pengetahuan mengenai pentingnya vitamin D berkembang pesat. Vitamin D tidak hanya berhubungan dengan homeostasis kalsium dan kesehatan tulang. Reseptor vitamin D terdapat dalam berbagai sel dan dapat memengaruhi respons imun tubuh.
Defisiensi vitamin D dihubungkan dengan berbagai penyakit, antara lain penyakit alzheimer, kanker, penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes tipe 2, sklerosis multipel, penyakit parkinson, dan tuberkulosis. Terdapat tiga sumber vitamin D, yaitu sinar matahari, diet, dan suplemen vitamin D. Bentuk vitamin D ada dua, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3). Paparan sinar matahari merupakan sumber vitamin D dalam bentuk D3, sedangkan diet merupakan sumber vitamin D2 dan D3.
Sumber vitamin D antara lain minyak ikan kod, makerel, salmon, tuna, keju, kuning telur, dan hati sapi. Beberapa makanan juga difortifikasi dengan vitamin D, seperti susu, yoghurt, dan sereal. Suplemen vitamin D ada dalam bentuk vitamin D2 dan vitamin D3. Defisiensi vitamin D dapat disebabkan oleh asupan yang kurang, paparan sinar matahari yang kurang, penurunan fungsi ginjal, serta absorbsi vitamin D yang tidak adekuat di saluran cerna. Faktor lingkungan, kebiasaan, usia, dan jenis kulit memengaruhi produksi vitamin D di kulit.
Vitamin D memengaruhi absorpsi kalsium di usus serta mempertahankan kadar kalsium dan fosfor di darah. Vitamin D berperan dalam pembentukan dan mineralisasi serta remodeling tulang. Vitamin D juga dapat memengaruhi sistem hormon, kekebalan tubuh, fungsi jantung, sindrom metabolik, dan fungsi saraf. Jadi, vitamin D memang penting bagi kita dan berjemur merupakan salah satu cara untuk mendapat vitamin D. Semoga penjelasan Dr Alvina cukup jelas.
Saya gembira Anda telah berumur 74 tahun, tapi masih aktif dan dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Hidup sehat di usia lanjut merupakan impian semua orang. Namun, banyak orang yang menyangka untuk hidup sehat di usia lanjut dimulai pada usia setelah pensiun. Sewaktu bekerja kurang peduli pada keadaan kesehatan. Makan tidak dijaga, olahraga tidak dilakukan, lingkungan pekerjaan menegangkan, dan tidur tidak teratur.
Kehidupan seperti ini dilakukan puluhan tahun. Sudah tentu dengan kebiasaan hidup seperti itu, taraf kesehatan di usia lanjut tidak akan seperti yang diharapkan. Banyak orang yang pada usia lanjut mengalami kelebihan berat badan serta mengidap berbagai penyakit kronik, seperti kencing manis, darah tinggi, dan gangguan tulang. Penyakit kronik, jika tidak ditanggulangi secara baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi.
Kencing manis yang tidak terkendali dapat menyebabkan gagal ginjal, gangguan pembuluh darah seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Akibatnya, kualitas hidup di usia lanjut menurun, bahkan kegiatan sehari-hari terganggu sehingga bergantung pada orang lain. Populasi usia lanjut di negeri kita terus meningkat, dapat mencapai 10 persen penduduk, jumlah yang tidak sedikit.
Kita berharap populasi usia lanjut kita mampu mandiri bahkan tetap produktif. Pengalaman mereka dalam kehidupan akan merupakan pelajaran berharga bagi generasi muda. Sebaliknya, populasi usia lanjut yang besar ini dapat menjadi beban besar karena biaya yang harus dikeluarkan untuk kesehatan mereka amatlah besar.
Mereka tidak hanya mengidap satu penyakit kronik dapat dua atau tiga penyakit sekaligus. Bagi orang dengan usia lanjut tentulah tidak menyenangkan harus bolak-balik ke rumah sakit serta minum obat yang jumlahnya banyak dan beragam. Usulan Anda agar kita semua memperhatikan upaya penyuluhan dan pencegahan patut diperhatikan. Bahkan, untuk sehat di usia lanjut harus dimulai dari masa dalam kandungan.
Janin yang dalam kandungan ibu harus dijamin pertumbuhannya dengan mendapat gizi yang baik serta asuhan kehamilan yang teratur. Tumbuh kembang bayi harus mendapat perhatian penuh dari orangtua, termasuk imunisasi yang teratur dan lengkap. Pengalaman Anda dapat menjadi perhatian bagi mereka yang berusia lanjut, juga pada generasi muda agar tetap sehat di usia lanjut. Semoga usaha Anda bersama istri maju terus.