Semua warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China, telah menyelesaikan periode observasi. Tidak satu pun tertular virus Covid-19. Kita berlega hati ke-285 orang tersebut dinyatakan sehat. Mereka terdiri dari 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, 5 anggota tim aju dari KBRI Beijing, dan 42 anggota tim penjemput.
Kesemua mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Mereka yang tinggal di Jakarta dijemput anggota keluarga. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat bahwa anggota keluarga mereka dalam keadaan sehat dan tidak menjadi pembawa virus korona jenis baru Covid-19. Kita mengapresiasi langkah pemerintah memulangkan warga Indonesia dari Wuhan di Provinsi Hubei, pusat awal merebaknya wabah Covid-19.
Pemerintah juga cepat mengambil keputusan untuk mengobservasi ke-285 orang tersebut di Natuna karena letak pulaunya yang terisolasi dan memiliki fasilitas kesehatan di bawah kendali TNI. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penanganan pemerintah sesuai dengan protokol WHO.
Walakin, kita tidak dapat mengendurkan kewaspadaan. Penularan baru di China dilaporkan masih terus terjadi dan jumlah orang meninggal masih bertambah. Hingga Jumat pekan lalu, hampir 1.400 orang meninggal dengan jumlah yang tertular mendekati 64.000 orang. Di luar China, jumlah yang meninggal bertambah satu orang di Perancis sehingga total menjadi tiga orang.
WHO belum dapat tegas menetapkan cara penularan virus dan kapan wabah akan berhenti. Jumlah orang terinfeksi Covid-19 di luar China masih bertambah dengan Afrika pekan lalu mencatat kasus pertama. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, masih membatasi penerbangan ke China.
Sampai hari ini, Indonesia belum melaporkan kasus infeksi Covid-19. Hal tersebut pada sisi lain justru menuntut kesiapan semua pihak. Virus ini tidak selalu menimbulkan tanda demam dan flu yang jelas bagi pembawa Covid-19 di tubuhnya. Dengan demikian, penularan bukan tidak mungkin terjadi tanpa disadari.
Kita perlu selalu waspada dan siap apabila sampai terjadi satu saja kasus infeksi, terutama di daerah permukiman padat penduduk. Kebiasaan hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan benar, tidak meludah sembarangan, dan menutup mulut dan hidung saat bersin dengan bukan telapak tangan masih belum menjadi kebiasaan sebagian besar dari kita.
Tanpa ada laporan kasus infeksi Covid-19 saja ekonomi nasional, terutama sektor pariwisata dan ikutannya, sudah merasakan dampak. Kita menginginkan pemerintah terus mengampanyekan cara pencegahan penularan, mengajak warga tidak takut pergi ke fasilitas kesehatan begitu merasakan tanda-tanda terkena demam dan flu, dan menyiapkan petugas kesehatan di seluruh Indonesia, terutama di kawasan yang banyak berhubungan dengan pergerakan manusia lintas negara.