logo Kompas.id
OpiniBagus dan Bonus
Iklan

Bagus dan Bonus

Tesis dalam disertasi itu boleh saja bertentangan dengan teori yang sudah ada dan bahkan sudah mapan asalkan disertai dengan argumentasi yang kuat dan atau data observasional atau eksperimental dari ”lapangan”.

Oleh
L Wilardjo
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pdbiJYKO14FhSTeUsEXw09uKGLY=/1024x671/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Ff1740211-fe08-4d2e-8278-ff2f3455e301_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Mahasiswa semester 2 Jurusan Strategi Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara mengikuti mata kuliah digital videografi di Gading Serpong, Tangerang, Banten, Senin (27/1/2020). Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka yang diharapkan akan memberikan keleluasaan bagi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan zaman.

Johanes Eka Priyatma (JEP), Rektor Universitas Sanata Dharma, memungkasi artikelnya, ”Merdeka Berpikir”, dengan saran: ”Akan lebih baik bila setiap perguruan tinggi membekali mahasiswanya dengan filsafat ilmu sebagai cara memperkuat fondasi berpikir kritis-ilmiah dalam mengerjakan skripsi.”

Saran JEP itu mengingatkan saya pada ”pengakuan dosa” mahasiswi saya ketika dia lulus ujian disertasi dan menjadi doktor. Dia mengakui ketidaksukaannya pada mata kuliah filsafat ilmu yang saya ampu. Baru menyadari pentingnya ilmu itu setelah meneliti dan mulai menyusun disertasi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000