Harian Kompas, 24 Februari 2020, memberitakan ”Drainase Kita Kelalaian Kita”. Disebutkan, petugas mengumpulkan sampah berupa sendok, garpu, dan gelas dari selokan di sepanjang Jalan Kebon Sayur.
Begitulah kondisi drainase atau saluran buangan air yang menuju gorong-gorong di bawah trotoar. Berita tersebut menggambarkan kondisi rata-rata seluruh drainase di DKI. Kenyataannya, segala macam sampah ada di saluran drainase, seperti plastik, sisa makanan, dan kertas, semua dibuang atau terbuang ke saluran.
Inilah ulah manusia di sekitarnya, misalnya dari warung dan pedagang kaki lima (PKL) di tepi jalan. Begitulah kecerobohan masyarakat yang kurang peduli lingkungan. Tidak heran jika terjadi banjir di mana-mana karena ada faktor penyumbatan drainase.
Perlu kampanye di media massa untuk pemeliharaan drainase, papan pengumuman agar masyarakat mempunyai rasa tanggung jawab dan rasa memiliki lingkungan, juga kepada petugas kebersihan agar selain membersihkan trotoar juga memeriksa dan membersihkan drainase.
Jika semua lapisan masyarakat mempunyai kesadaran yang sama, drainase kita akan bersih dan tidak tersumbat lagi. Selanjutnya aliran air dari drainase ke gorong-gorong akan lancar dan akan mengurangi penyebab banjir.
Jadi, betul judul ”Drainase Kita Kelalaian Kita”. Semoga kita semua berupaya mengatasi bencana banjir yang terus-menerus melanda kita.
ALBERTUS S
Cipinang, Jakarta Timur
Tanggapan Bank BTPN
Menanggapi surat pembaca Bapak Endin Rukandi berjudul ”Uang Pensiun” (Kompas, 3 Maret 2020), kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak alami.
Terkait keluhan tersebut, PT Bank BTPN Tbk telah mengunjungi Bapak Endin Rukandi dan istri, Ibu Mimin Suminarsih, untuk menjelaskan ketentuan otentikasi dan menyelesaikan permasalahan, Rabu, 12 Februari 2020.
Bapak Endin Rukandi dan Ibu Mimin Suminarsih dapat memahami penjelasan kami dan menyatakan permasalahan tersebut telah selesai.
Dalam menjalankan proses bisnis, Bank BTPN senantiasa berupaya memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah. Saran dan masukan semua pihak menjadi perhatian kami, terutama dalam meningkatkan mutu dan pelayanan optimal bagi semua nasabah.
Andrie Darusman
Communications & Daya Head PT Bank BTPN Tbk
Jembatan Penyeberangan
Sebagai warga BSD City, saya senang dengan kemajuannya yang pesat. Ada mal, kluster perumahan, dan perkantoran baru yang modern. Transportasi umum, khususnya bus-bus besar ke Jakarta, Cikarang, dan jurusan lain, juga semakin lengkap.
Saya cukup nyaman menggunakan bus umum dari BSD City, baik ke MRT Fatmawati, Ratu Plaza, maupun Cikarang. Tidak stres dan lebih hemat.
Namun, menurut saya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu menyediakan jembatan penyeberangan di Jalan Pelayangan (depan kluster perumahan The Green) menuju perumahan/pertokoan di Griya Loka.
Setiap kali saya dan para penumpang lain yang turun dari bus dan akan menyeberang ke Griya Loka, perlu ekstrasabar dan nyali.
Jalan tersebut padat lalu lintas dan laju kendaraannya kencang-kencang. Kami sering menyeberang berbarengan dengan ibu-ibu dan orang tua di jalan yang membahayakan itu.
Oleh karena itu, saya berharap Pemkot Tangsel dan pengembang BSD City dapat membangun jembatan penyeberangan di situ.
Semoga dengan demikian, semakin banyak masyarakat berpindah ke transportasi umum untuk mengurangi kemacetan dan polusi.
Haris Nugroho
Griya Loka, BSD City