logo Kompas.id
OpiniKorona, Antara Sains dan Agama
Iklan

Korona, Antara Sains dan Agama

Kita tidak boleh menyerah dalam menghadapi wabah. Tidak mengaitkan virus korona dengan azab itu bagian yang paling optimistis dalam menata kembali peradaban yang menghargai ilmu pengetahuan sebagaimana mestinya.

Oleh
Zacky Khairul Umam
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FBhyxZlF3wNHzJri5As0rY0TfTU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fb0044ea8-9770-423e-b203-b779e22757fa_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas PT KAI menyosialisasikan cara membersihkan tangan kepada calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020). PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggencarkan kegiatan sosialisasi penyebaran virus corona. PT KAI juga membagikan masker medis dan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan kepada calon penumpang.

Seorang ustaz menyebut virus korona sebagai tentara Allah. Tepatkah?

Ia mengacu pada tafsir Muhammad Abduh (1849-1905), pemikir Islam di Mesir, yang mengartikan burung ababil secara metaforis sebagai penyakit campak yang menular.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000