logo Kompas.id
OpiniNyepi dan Kemanusiaan Kita
Iklan

Nyepi dan Kemanusiaan Kita

Saat Nyepi orang Bali belajar  meng-nol-kan diri,  mereka menyadari; tak ada hak milik yang abadi. Kelak tubuh ini pun, bila saatnya tiba harus dikembalikan pada Sang Pemilik.

Oleh
I Wayan Westa
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5VpfSfAjkjzH2sfdUBnk-MGWtQw=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fc582d5c1-6bdf-4258-a1de-82d87ccd5b30_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Umat Hindu mengikuti Upacara Melasti di Pentirtaan Jolotundo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (22/3/2020).

Apa warisan paling berharga dari peradaban batin manusia Bali? Jawabnya cuma satu, yakni: Nyepi.  Dalam hiruk-pikuk kehidupan, Nyepi senantiasa mengingatkan, bahwa kesemestaan itu mesti disublimkan  dalam tindakan-tindakan merawat kemanusiaan.

Betapa dalam sorak-sorai bahagia, tangis pilu, keluh kesah derita, Nyepi memberi kita momentum untuk selalu terhubung dengan jiwa kemanusiaan itu. Sadar, di semesta agung jagat raya ini, manusia tak cuma makhluk hidup, namun ia  penentu masa depannya sendiri.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000