Pandemi Covid-19 memberikan tantangan serius bagi distribusi bahan pangan di seluruh dunia. Penularan penyakit tersebut mengganggu tahapan distribusi.
Oleh
·2 menit baca
Pandemi Covid-19 memberikan tantangan serius bagi distribusi bahan pangan di seluruh dunia. Penularan penyakit tersebut mengganggu tahapan distribusi.
Pembelian secara panik berbagai bahan kebutuhan pokok, termasuk makanan, dilakukan warga di sejumlah negara di tengah meluasnya penularan Covid-19. Hal itu terjadi karena ada kekhawatiran, penyebaran Covid-19 nantinya membuat ketersediaan bahan kebutuhan pokok terganggu. Warga merasa aman dengan menimbun berbagai bahan pokok. Otoritas dan pengelola toko biasanya mengingatkan warga untuk tidak melakukan pembelian secara berlebih. Stok lebih dari cukup sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Ketersediaan stok berbagai bahan kebutuhan, termasuk bahan pangan, dilaporkan umumnya memang memadai. Seperti ditulis harian ini pada Jumat (27/3/2020), ketersediaan pangan global mencukupi. Hal ini disampaikan pula oleh Kepala Tim Ekonomi FAO Maximo Torero Cullen yang menegaskan stok bahan pangan dalam kondisi aman.
Persoalannya terletak pada distribusi. Penyebabnya, menurut Presiden Specialty Food Association Phil Kafarakis dalam artikelnya di Forbes, distribusi bahan pangan bergantung besar pada manusia. Sopir truk, operator fork-lift, hingga petugas di gudang penyimpanan adalah manusia. Pada saat yang sama, penularan Covid-19 telah ”menghantam” telak pondasi bagi proses distribusi tersebut.
Karena itu, tak mengherankan, sebagaimana ditulis BBC, pemerintah Inggris memperlakukan pekerja logistik seperti memperlakukan staf layanan darurat serta Layanan Kesehatan Nasional (NHS). Pekerja logistik memilki akses lebih baik terhadap uji virus korona serta dapat tetap menempatkan anak-anak mereka di sekolah sehingga leluasa berangkat kerja. Cara ini ditempuh dengan harapan distribusi lancar sehingga suplai bahan pokok terjamin.
Sopir truk, operator fork-lift, hingga petugas di gudang penyimpanan adalah manusia.
Kebijakan menjamina kesehatan dan keamanan pekerja logistik sangat tepat dalam situasi serba tak menentu akibat penyebaran Covid-19. Dengan distribusi yang lancar, kondisi masyarakat lebih tenang. Kepanikan yang dipicu kelangkaan bahan pangan dapat dicegah. Masyarakat yang panik karena barang kebutuhan langka akan membuat situasi menjadi lebih rumit. Maka, sangat tepat apa yang disampaikan ahli strategi legendaris China Sun Tzu, yakni ”garis batas antara kekacauan dan kestabilan adalah logistik.”
Pandemi Covid-19 juga memunculkan tantangan berupa kenaikan permintaan bahan makanan oleh warga di supermarket. Di London, statistik menyebutkan, sebelum ada pandemi Covid-19 dan pembatasan pergerakan orang, seperempat total konsumsi makanan di kota itu disediakan restoran, kafe, dan bar. Setelah tempat-tempat itu ditutup, warga berusaha memenuhi sendiri semua kebutuhan pangan dengan mencarinya di supermarket.
Covid-19 memunculkan tantangan di berbagai bidang, termasuk suplai bahan pangan. Langkah tepat, taktis, dan cepat dari pemerintah sangat dibutuhkan.