logo Kompas.id
OpiniKartelisasi Oligarkis
Iklan

Kartelisasi Oligarkis

Konsekuensi terburuk dari kartelisasi oligarkis adalah partai terpisah dari masyarakat sipil. Gerakan sipil jadi gerakan yang soliter, dan kadang liar, karena kehilangan sambungannya dengan negara, yaitu parpol.

Oleh
Boni Hargens
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NN22HPNUi4aVTVj-9qwbBc_j2a4=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F00941747-06fc-416c-ae50-a78695f74217_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Sejumlah anggota Dewan berfoto bersama sebelum rapat dimulai. Rapat paripurna ke-9 DPR masa persidangan II tahun sidang 2019-2020 berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Media sosial telah membentuk watak demokrasi kontemporer. Tiktok, aplikasi jaringan sosial berupa video musik pendek yang lagi trendi, kini memabah di lingkaran politisi. Dalam industri elektoral, itu sah saja—apalagi menjelang pilkada serentak di 270 daerah tahun ini! Fenomena apa itu sesungguhnya?

Menjelaskan kompleksitas demokrasi kekinian rupanya tak cukup dengan memahami dalil post-truth politics sebagai jawaban atas kegamangan ontologis demokrasi sebagai sistem politik. Para pembela demokrasi di masa lampau sebetulnya sudah menduga bahwa bahaya terbesar demokrasi di masa kini dan masa depan bukan lagi komunisme ataupun otoritarianisme, melainkan demokrasi itu sendiri.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000