logo Kompas.id
OpiniPengerdilan Masyarakat Sipil
Iklan

Pengerdilan Masyarakat Sipil

Kini, bukan lagi saatnya bagi masyarakat sipil untuk mengeluhkan keadaan. Menghadapi berbagai serangan sebagaimana diuraikan di atas, resiliensi atau daya tahan masyarakat sipil diuji.

Oleh
Nurkholis Hidayat
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NJe9wJoDuQTpSBumWRLCuUahUTs=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fcb0ae0d6-1404-44e5-a4e3-d69b81fc4af7_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Berbagai elemen massa, baik perseorangan maupun kelompok, yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti Kekerasan (Gerak Perempuan) mengelar aksi damai memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) 2020 dengan melakukan long march dari depan Gedung Bawaslu menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020). Aksi tersebut menyoroti pentingnya perubahan sistemik untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan.

Selama beberapa hari berturut-turut harian Kompas mengangkat isu gerakan masyarakat sipil. Terakhir, survei Kompas mengungkap kenyataan yang memprihatinkan: hanya 18,7 persen responden yang memercayai organisasi masyarakat sipil (OMS) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebagai gerakan masyarakat yang paling efektif. OMS/LSM kalah jauh dari mahasiswa yang paling dipercaya masyarakat dengan 41,5 persen tingkat kepercayaan.

Bisa dibilang ini merupakan pukulan yang telak bagi organisasi masyarakat sipil. Di edisi berikutnya, Kompas mengangkat tantangan, kecenderungan stagnasi, dan bahkan kemunduran gerakan masyarakat sipil di Indonesia. Tulisan ini sedikit memberi perspektif tambahan untuk itu.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000