logo Kompas.id
Opini”Physical Distancing”,...
Iklan

”Physical Distancing”, Tantangan Baru Ritual Keagamaan Kolektif

Bagi masyarakat Nusantara yang sistem keberagamaannya cenderung lebih bersifat formal, ”physical distancing” menjadi tantangan baru ritual keagamaan kolektif kita di tengah pandemi Covid-19.

Oleh
Sangkot Sirait Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WWRkUHUlYre-1CorMNqBqJyWbGc=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F8e31b4af-299e-444f-aba4-9bb4a51ce937_jpg.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Sejumlah jemaah melakukan shalat Dzuhur di Masjid Agung Palembang, Jumat (27/3/2020). Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Untuk mengurangi akibat wabah virus korona baru penyebab Covid-19, satu dari anjuran pemerintah adalah melaksanakan ibadah di rumah. Dalam beberapa hari kemudian muncul pro-kontra atas anjuran tersebut, terutama menjelang pelaksanaan ritual keagamaan yang biasanya dilaksanakan secara kolektif atau berjemaah, sudah tiba. Jumat, misalnya, adalah hari spesial bagi umat Islam karena pada hari tersebut dilakukan shalat berjemaah, yang disebut shalat Jumat.

Tidak hanya itu, di kalangan Muslim juga dianjurkan agar setiap shalat wajib lima waktu  sehari semalam lebih baik dilaksanakan secara berjemaah, terutama di masjid atau langgar terdekat dari rumahnya. Ibadah kolektif lain, seperti haji dan umrah, mengalami nasib serupa.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000