logo Kompas.id
OpiniDipojokkan Investor Asing
Iklan

Dipojokkan Investor Asing

Pandemi Covid-19 membuat sektor keuangan global bergejolak. Investor asing pun ramai-ramai meninggalkan pasar keuangan Indonesia. Untuk menarik kembali investor asing, mau tidak mau, imbal hasil SBN harus dinaikkan.

Oleh
M Fajar Marta
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_u1QJFkmYzHzsDh6aJ0vFV5x3iQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fa124abc8-fe6e-4add-96d3-fae4bc18402c_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Petugas menyiapkan uang rupiah di Cash Center PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Nilai tukar rupiah dalam tren menguat selama dua pekan terakhir dan berada di posisi Rp 15.567 per dollar AS pada Rabu (22/4/2020) berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate. Tren penguatan nilai tukar ini melegakan karena, sejak awal Maret 2020 hingga pekan pertama April 2020, rupiah terjerembab begitu dalam.

Kejatuhan rupiah terjadi karena investor asing beramai-ramai melepas aset-aset domestik dalam rupiah, seperti saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Kemudian, investor mengalihkannya ke aset-aset safe-haven dalam dollar AS, seperti treasury bonds atau treasury bills yang diterbitkan Pemerintah Amerika Serikat. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada Maret 2020, investor asing melepas SBN Rp 112,74 triliun.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000