logo Kompas.id
OpiniMemaksakan Normal Baru
Iklan

Memaksakan Normal Baru

Penyelamatan ekonomi memang penting. Namun, jika risiko terinfeksi Covid-19 juga meningkat, pada akhirnya justru akan semakin memperbesar kerugian ekonomi.

Oleh
Enny Sri Hartati - Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mqzDHwIFomImVhSkl_ObYUSkR9c=/1024x588/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fa2628b87-601e-4086-b5d4-0af273668e6e_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penumpang berada di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (29/5/2020).

Memasuki Juni 2020, pemerintah berencana melonggarkan pembatasan sosial berskala besar. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk berdamai dengan Covid-19 dan bersiap memasuki kondisi normal baru. Masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan harus mengikuti tatanan hidup normal baru. Harapannya, masyarakat dapat kembali produktif, roda ekonomi kembali bergerak, dan tetap aman dari Covid-19.

Secara teori, pemerintah memang bisa mewajibkan seluruh perusahaan dan perkantoran untuk memenuhi prosedur standar operasi atau protokol Covid-19. Namun, dalam situasi kasus baru Covid-19 yang masih meningkat, tentu hal ini menjadi tidak sederhana dan krusial. Apalagi jika masyarakat salah persepsi dan menganggap kondisi sudah kembali normal. Dengan kesadaran masyarakat yang rendah, hal ini bisa menjadi bumerang dan justru memperparah penularan virus korona tipe baru.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000