logo Kompas.id
OpiniVaksin: Komersial atau Sosial?
Iklan

Vaksin: Komersial atau Sosial?

Kalbe (Indonesia) dan Genexine (Korsel) merencanakan uji klinik atas vaksin GX-19 berbasis DNA. Pengembangan vaksin ini tentu tidak didasarkan pada perhitungan komersial.

Oleh
Hari Kusnanto
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3Y1H9Q8E3mREkH33bgSnDkQjge8=/1024x649/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FNETHERLANDS-HEALTH-VIRUS_89494511_1590842686.jpg
ANP/AFP/KOEN VAN WEEL

Seorang peneliti bekerja di laboratorium UMC Amsterdam, di Amsterdam, Belanda, pada 28 Mei 2020. - Tim Griffioen sedang mengembangkan vaksin melawan penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus novel.

Penemu vaksin cacar, Edward Jenner, dengan susah payah mendapat pengakuan atas keberhasilannya. Berkat penemuan itu, penyakit cacar dapat diusir dari muka bumi setelah hampir 180 tahun. Negara berkembang memperoleh donasi vaksin cacar dari negara-negara maju, termasuk pihak-pihak yang berseberangan akibat Perang Dingin, tetapi bahu-membahu mendukung program eradikasi cacar sejak 1967 sampai 1977.

Albert Calmette dan Camille Guerrin yang bekerja di Institut Pasteur, Perancis, berhasil menjinakkan bakteri tuberkulosis yang berasal dari sapi untuk dijadikan vaksin, dinamakan BCG. Vaksin ini berhasil mencegah infeksi tuberkulosis pada manusia.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000